Kecewa, Peserta Lolos Seleksi Kerja di Australia Harus Bayar Rp. 85 Juta Ke Perusahaan Penyalur

Avatar

- Penulis Berita

Selasa, 28 Maret 2023 - 13:20 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para peserta seleksi pekerja di Australia merasa kecewa, karena harus membayar uang senilai Rp. 85 juta ke agen penyalur.

Kekecewaan tersebut lantaran pihak pemerintah dalam hal ini Disnaker Ambon tidak menginformasikan perihal pembayaran uang sejumlah Rp. 85 juta sedari awal.

Padahal para pendaftar sudah menanyakan terkait adakah biaya-biaya untuk bekerja di negeri Kanguru itu.

“Dari awal pendaftaran kami sudah bertanya terkait biaya-biaya untuk bekerja di Australia, namun dari pihak panitia mengatakan bahwa ikuti seleksi saja dulu, nanti akan ada sosialisasi,” ucap salah seorang peserta, A ldya Pelmelay, Senin (27/3/2023).

Dirinya kecewa lantaran informasi biaya sejumlah Rp. 85 juta baru disampaikan saat sosialisasi pada Sabtu 25 Maret 2023, setelah seluruh pendaftar menyelesaikan tahapan tes wawancara dan tes tertulis di hari-hari sebelumnya.

“Kalau dari awal sudah tahu biayanya sebegitu besar kami juga tidak repot untuk menyiapkan berkas-berkas dan ikut tes. Kalaupun kami punya uang sebanyak itu mending buka usaha saja,” ungkapnya.

Selain itu dirinya juga kecewa karena informasi akan dipekerjakan di bidang peternakan dan perkebunan ternyata tidaklah sesuai informasi perekrutan di awal.

Saat sosialisasi disampaikan bahwa bidang peternakan dan perkebunan sudah tutup, jadi para pekerja akan dialihkan ke bidang lain seperti perhotelan, restoran dan rumah sakit.

Baca juga: Dapat 1000 Kuota, Hanya 145 Warga Ambon yang Lolos jadi Pekerja di Australia

“Kemarin saat sosialisasi ternyata bidang peternakan dan perkebunan yang dijanjikan sudah tutup, nantinya kami akan disebar ke bidang pekerjaan lainnya seperti perhotelan, restoran, rumah sakit dan lain-lain,” tuturnya.

Dikatakan bahwa pemerintah yang harusnya menangani masalah pengangguran di Kota Ambon malah mempersulit mereka yang sedang mencari pekerjaan melalui informasi yang tidak transparan sejak awal.

“Kami sudah menguras waktu dan tenaga tetapi pemerintah tidak transparan, itu bikin kami kecewa,” tandasnya.

Di lain sisi, dirinya menilai Disnaker Kota Ambon menghindar dari komplain para pendaftar.

Pasalnya, akun sosial media Instagram resmi @disnakerambon menutup kolom komentar setiap postingan mereka.

“Akun Instagram disnaker tutup kolom komentar, tandanya mereka tidak secara terbuka menanggapi komplain dari para pendaftar,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Tenaga kerja, Stenly Alfons saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Disnaker hanya menjembatani antara pencari kerja dengan agen penyalur.

“Disnaker sebagai jembatan antara pencari kerja Kota Ambon dan pihak-pihak yang berkompeten terhadap tenaga kerja. Jadi kita sebagai jembatan tidak melakukan rekrutmen, hanya jembatan yang membawa aspirasi keinginan teman-teman pencari kerja untuk dapat bekerja kepada siapapun,” ucapnya dalam pesan WhatsApp kepada TribunAmbon.com.

Dikatakan terkait biaya yang dibebankan adalah biaya untuk visa, magang, transport, makan, apartment dan pengurusan surat-surat lainnya.

“Biaya yg disampaikan itu untuk visa, untuk eals, untuk biaya magang, untuk biaya transport, untuk biaya di tempat penempatan baik itu makan, mes atau apartmen awal sampai pengurusan surat-surat lainnya,” ungkap Alfons. (Source : TribunAmbon)

Berita Terkait

ASN Lajang Diprioritaskan Untuk Pindah ke IKN Tahap Awal
KSP nyatakan konflik Pelauw-Kariuw selesai ?
KPU Maluku Gelar Rakor Tahapan Pencalonan Kepala Daerah 2024
Pemkot Ambon Bakal Bayar Gaji ke-13 Tenaga Kontrak
Maluku Akan Punya Bendungan Baru yang Bisa Dipakai Tahun Ini
Pemkot Ambon tetapkan status siaga bencana 6-19 Juli
Festival Ramadan Bikin Asik Berdayakan UMKM Di Ambon
Nakes RSUD Dr Haulussy Ambon Bakal Terima Uang Jasa Covid-19
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 9 Agustus 2024 - 12:25 WIT

ASN Lajang Diprioritaskan Untuk Pindah ke IKN Tahap Awal

Senin, 22 Juli 2024 - 23:13 WIT

KSP nyatakan konflik Pelauw-Kariuw selesai ?

Minggu, 21 Juli 2024 - 00:29 WIT

KPU Maluku Gelar Rakor Tahapan Pencalonan Kepala Daerah 2024

Selasa, 9 Juli 2024 - 10:28 WIT

Pemkot Ambon Bakal Bayar Gaji ke-13 Tenaga Kontrak

Senin, 8 Juli 2024 - 09:10 WIT

Maluku Akan Punya Bendungan Baru yang Bisa Dipakai Tahun Ini

Minggu, 7 Juli 2024 - 18:19 WIT

Pemkot Ambon tetapkan status siaga bencana 6-19 Juli

Sabtu, 23 Maret 2024 - 19:11 WIT

Festival Ramadan Bikin Asik Berdayakan UMKM Di Ambon

Selasa, 5 Maret 2024 - 16:16 WIT

Nakes RSUD Dr Haulussy Ambon Bakal Terima Uang Jasa Covid-19

Berita Terbaru

Daerah

Hadiri Muspimwil PKB, Ini Kata Widya Pratiwi

Minggu, 15 Sep 2024 - 22:06 WIT

Daerah

Gelar Rapimwil, PKB Siap Menangkan Murad-Michael

Minggu, 15 Sep 2024 - 21:30 WIT

Daerah

KNPI Apresiasi Kinerja Pj Wali Kota Tual

Sabtu, 14 Sep 2024 - 13:37 WIT