Masyarakat Jembatan Dua, Negeri Tulehu Peringati Isra’ Mi’raj 1445 H/2024 M

Malteng, SALAWAKU – Masyarakat jembatan dua, Negeri Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku melaksanakan peringatan Isra Mi’rar 1445 H/2024 M dengan khidmat bertempat di Mushola Nur Darusalam, Jembatan Dua, Kamis (8/2/2024).

Peringatan Isra Mi’raj mengusung tema “dengan peringatan isra mi’raj kita tingkatan kualitas iman dan taqwa menuju kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan bermartabat” di hadiri oleh tiga Majelis taklim yakni Majelis Taklim Ar Rahman Jembatan Dua, Majelis Taklim Al Muhajirin Dusun Hurun dan Majelis Taklim Ar Rahmah Keramat Bawah Tulehu.

Bacaan Lainnya

Ust Hasrun Kilrey, S.Ag, M.Mpd dalam ceramahnya menyampaikan Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa besar dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Peristiwa tersebut merupakan bukti kekuasaan Allah ‘Azza Wajalla dan salah satu mukjizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Isra’ dengan raga dan jiwanya bersama dari Mekah ke Baitul Maqdis lalu sampai ke langit ketujuh,” ujarnya

Sebagai muslim, peristiwa Isra’ Mi’raj ini mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah ‘Azza Wajalla. Sebagaimana sikap keimanan sahabat Nabi yakni Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang meyakini berita yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu tidak banyak bertanya atau mengkonfirmasi berita tersebut, melainkan Ia langsung percaya dan membenarkan adanya peristiwa Isra’ Mi’raj yang mana tidak masuk akal bagi orang-orang musyrik pada saat itu. Itulah seharusnya sikap yang harus dimiliki seorang muslim terhadap setiap pesan otentik dari Allah dan Rasul-Nya.

“Maka peristiwa Isra’ Mi’raj ini menjadi pembeda antara umat yang beriman dan orang-orang musyrik yang menolak adanya peristiwa ini,” katanya

Kisah Isra’ Mi’raj ini juga menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keimanan para sahabat radhiyallahu’anhum dan perintah untuk menunaikan shalat lima waktu dalam sehari. Tingginya derajat kedudukan shalat wajib lima waktu dalam Islam, karena Allah secara langsung memerintahkan kewajiban ini.

“Peringatan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW diharapkan menjadi momentum untuk kita terus meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT menuju kehidupan masyarakat yang rukun, damai dan bermartabatdan serta jadikan Nabi Muhammad SAW sebagai contoh suriteladan yang baik,” pungkasnya

(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *