Ambon, Salawaku- Ketua Presidium DPP Wanita Katolik RI, Elly Kusumawati Handoko, memberikan semangat dan harapan bagi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di usia yang ke-100 tahun agar tidak hanya berhenti pada rasa syukur, gembira dan sukacita yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan selebrasi; tetapi juga berusaha untuk meningkatkan kualitas pribadi dalam semua aspek kehidupan dan karya bagi kesejahteraan bersama.
Hal ini disampaikan, Kusumawati Handoko dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Presidium DPD WKRI Maluku dan Maluku Utara Paulina Wokanubun, pada puncak HUT ke 100 tahun WKRI di Gedung Plaza Presisi Manise, Polda Maluku, Tantui Ambon, Rabu (26/6/2024) tadi malam.
Dikatakan, peningkatan kualitas pribadi merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan yang harus dipenuhi, agar organisasi Wanita Katolik RI semakin lebih banyak berperan dan terlibat aktif dalam mewujudkan peradaban kasih di tengah-tengah masyarakat saat ini.
“Perayaan 100 tahun Organisasi Wanita Katolik RI diharapkan menjadi momentum “Kelahiran Kembali”, yakni dengan mengingat kembali semangat, sikap dan tindakan pendiri organisasi, pendahulu dan purnabakti. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh anggota dan pimpinan organisasi di semua jenjang, agar kita tidak hanya berhenti pada rasa syukur, gembira dan sukacita yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan selebrasi; tetapi juga berusaha untuk meningkatkan kualitas pribadi dalam semua aspek kehidupan dan karya bagi kesejahteraan bersama,” harapnya.
Dikatakan, dalam suasana yang penuh sukacita ini, ia mengajak seluruh pengurus dan anggota organisasi untuk mengingat kembali semangat dan sikap dasar dari pendiri organisasi Wanita Katolik RI. Lahirnya organisasi Wanita Katolik RI pada tahun 1924, didorong oleh panggilan untuk menghormati dan mengangkat harkat serta martabat manusia (khususnya perempuan dan anak).
Keprihatinan utama dari Ibu Soelastri dan kawan-kawan pada saat itu adalah semakin terpinggirkannya hak-hak perempuan dan emansipasi yang telah diinisiasi oleh R. A. Kartini, pada kenyataannya masih sangat jauh dari apa yang dicita-citakan. Perendahan terhadap harkat dan martabat kaum perempuan serta anak itu pulalah yang menjadi keprihatinan sekaligus semangat perjuangan organisasi Wanita Katolik RI selama seratus tahun terakhir.
Perjuangan untuk menghormati dan mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan ini dilakukan oleh seluruh pimpinan dan anggota organisasi di semua jenjang; mulai dari ranting, cabang, daerah dan pusat. Perjuangan ini dilakukan secara khas, aktif dan mandiri di semua wilayah NKRI berdasarkan prinsip Solidaritas – Subsidiaritas dan ditopang oleh nilai-nilai dasar organisasi Asih, Asah dan Asuh.
“Jika kita menengok sejarah, organisasi Wanita Katolik RI juga turut serta menginisiasi terselenggaranya Kongres Perempuan Pertama pada tanggal 22 Desember 1928. Keterlibatan aktif Organisasi Wanita Katolik RI dalam Kongres Perempuan tersebut juga diakui oleh Negara dengan pemberian penghargaan melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), pada 22 Desember 2021 yang lalu,” jelasnya.
Dikatakan, organisasi Wanita Katolik RI diakui sebagai Organisasi Perempuan yang terlibat aktif dalam Kongres Perempuan I pada 22-25 Desember 1928 dan sampai saat ini masih diakui sebagai organisasi yang berperan dalam memajukan kesejahteraan perempuan Indonesia. Selain itu, Kementerian Dalam Negeri juga mengakui Wanita Katolik RI sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) yang turut “Merawat keberagaman” di NKRI dan memberikan penghargaan sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) Bidang Kategori Khusus Bakti Sepanjang Hidup (Long Life Achievement), pada tanggal 6 November 2018.
“Oleh karena itu, untuk menghadapi keprihatinan dan tantangan masa kini dan masa depan, seluruh anggota dan pengurus organisasi diajak untuk meningkatkan kualitas diri untuk menjadi pelaku perubahan, yakni mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera, berdasarkan kasih. Peningkatan kualitas diri itulah yang ingin dicapai dan diwujudkan melalui tema perayaan satu abad organisasi, “GERAKNYA BUDI MEMBANGUN PRIBADI, MEWUJUDKAN PERADABAN KASIH.”,” tandasnya.
Ia berharap, semoga inspirasi dari pendiri organisasi dan keprihatinan serta tantangan masyarakat pada jaman ini semakin memotivasi kita semua untuk meningkatkan kualitas pribadi sebagai anggota organisasi, agar Organisasi Wanita Katolik RI dan seluruh anggota serta pengurus “Semakin Berarti” bagi masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, lebih aktif dan berani berkarya di luar altar.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua anggota dan pimpinan organisasi yang selama ini telah berjalan dan berjuang bersama dalam merawat dan memajukan organisasi di semua jenjang,” ujarnya.
Hadir pada kesempatan itu, mewakili Penjabat Gubernur Maluku, Fibra Breemer selalu staf ahli bidang kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Fibra Breemer, perwakilan Forkopimda Maluku, Uskup Diosis Amboina Mgr Seno Ngutra, Presidium WKRI DPD Maluku dan Maluku Utara (Malut) Paulina Wokanubun, dan tamu undangan lainnya. (NN)