Ambon, SALAWAKU – Seluruh jajaran Polres/Polresta di Maluku ditekankan agar dapat menyampaikan laporan perkembangan atau penanganan Covid-19 secara cepat dan akurat.
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol. Refdi Andri dalam rapat bersama jajarannya melalui video conference dari Rupatama Mapolda Maluku, Kota Ambon, Selasa (2/2).
Dalam rapat itu, orang nomor satu Polda Maluku ini didampingi Wakapolda Brigjen Pol Drs. Jan de Fretes, MM, dan Irwasda Maluku Kombes Pol Raden Heru Prakoso. Turut hadir para pejabat utama Polda dan perwira yang ditunjuk mewakili kasatker di jajaran Polda Maluku.
“Kita sudah sama-sama mendengar paparan Kabaharkam dan arahan serta penekanan Kapolri. Olehnya itu pelaksanaan Ops Aman Nusa II saat ini dapat ditingkatkan lagi kegiatannya,” pinta Kapolda.
Mantan Kakorlantas Polri ini, mengaku selama pelaksanaan Operasi Aman Nusa II, banyak laporan sudah disampaikan. Tapi, yang perlu diperhatikan yaitu mengenai keakuratan laporan tersebut.
“Memang saat ini kegiatan dan laporan yang kita lakukan sudah sangat banyak. Namun yang terpenting juga adalah tingkat keakuratan dan kecepatan laporan kita. Jangan sampai kita sudah bekerja maksimal tetapi nilai kita hanya sekian persen saja di Mabes Polri,” pintanya.
Mengenai pembagian masker yang disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kapolda meminta kepada seluruh jajarannya untuk kembali melakukan evaluasi.
“Terkait pembagian masker gratis agar perlu di evaluasi lagi. Apakah masyarakat tidak menggunakan masker itu karna memang tidak punya, atau karna memang tidak mau. Ini perlu dilihat kembali khususnya di lokasi tempat rekreasi,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Kapolda menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Seram Bagian Timur (SBT). Sebab, setiap minggu dalam laporannya tidak terdapat masyarakat setempat yang terpapar Covid-19.
“Semoga daerah lain di Maluku juga bisa seperti daerah SBT. Kepada personil yang sudah bekerja optimal di lapangan, ketepatan, kecepatan dan jumlah laporan yang diinput juga harus maksimal,” terangnya.
Jenderal bintang dua Polri di Maluku ini juga menyinggung terkait laporan harian. Ia mengingatkan personel agar tidak terjadi lagi laporan yang tumpang tindih. antar satu dengan lainnya.
“Untuk kampung tangguh yang sudah dibangun saat ini agar dilakukan pengembangan lagi sehingga dari waktu ke waktu ada kemajuan di daerah tersebut,” pintanya.
Kapolda Refdi kembali mengingatkan kepada setiap anggota Polri yang memegang senjata api, agar memiliki sertifikat kemampuan menembak dan hasil uji psikologi.
“Jangan sampai senjata di bawa namun yang bersangkutan tidak menguasai senjata yang di bawa dan pada akhirnya senjata bisa makan tuan,” tegasnya. (RS)