Kisah Tsunami Ambon dan Pulau Seram 1674, Lebih Dari 2000 Tewas – Kisah ini adalah kejadian nyata, berdasarkan catatan kuno oleh Georg Eberhard Rumphius (1627-1702) tentang tsunami Ambon dan Seram di tahun 1674 yang disebutkan sebagai Tragedi Tanggal 17 Februari 1674 atau Gempa Bumi Laut Banda 1674.
“Lonceng-lonceng di Kastel Victoria di Leitimor, Ambon, berdentang sendiri. Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas benteng, mundur ke lapangan di bawah benteng, menyangka mereka akan lebih aman.
Akan tetapi, sayang sekali tidak seorangpun menduga bahwa air akan naik tiba-tiba ke beranda benteng. Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atap rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kutipan di atas diambil dari catatan sejarah tsunami pertama di Ambon dicatat oleh Georg Eberhard Rumphius (1627 – Ambon, 15 Juni 1702) yang disebutkan sebagai tragedi tanggal 17 Februari 1674.
Gempa bumi dan tsunami yang melanda ini tidak hanya menewaskan 2.322 orang di pulau Ambon dan Seram, tetapi juga menewaskan istri Rumphius dan salah seorang anak perempuannya.