Poin-poin Pidato Megawati di HUT PDIP, Kritik Keras untuk Penguasa

- Kontributor

Kamis, 11 Januari 2024 - 19:16 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Poin-poin Pidato Megawati di HUT PDIP, Kritik Keras untuk Penguasa

Poin-poin Pidato Megawati di HUT PDIP, Kritik Keras untuk Penguasa

SALAWAKU, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung sejumlah isu politik termutakhir dalam pidatonya selama sekitar satu jam di perayaan HUT ke-51 PDIP, Rabu (10/1).

HUT ke-51 PDIP digelar sederhana di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Acara mengusung tema Satyam Eva Jayate, yang berarti kebenaran pasti menang.

HUT PDIP hanya mengundang 51 tamu VVIP untuk hadir di aula utama. Mereka, selain dari jajaran pengurus pusat, adalah para menteri internal partai, pimpinan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, para ketua umum partai pengusung, dan para menteri profesional dan non-PDIP di kabinet Jokowi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pidatonya, Mega banyak menyinggung sejumlah isu strategis, terutama soal netralitas aparat, demokrasi, pemilu, hingga relawan.

Pengamat menilai pidato Megawati sarat sindiran terhadap Presiden Joko Widodo. Dia menyinggung anggapan peran relawan dalam pemenangan di Pilpres. Mega menegaskan hanya partai yang memiliki kewenangan pencalonan presiden dan wakil presiden.

“Meskipun sama sekali tidak menyebut nama Jokowi, namun materi-materi pidato Megawati sebenarnya berisi sentilan dan pukulan politik yang dialamatkan pada pribadi Jokowi,” kata Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam, Rabu (10/1).

CNNIndonesia.com merangkum poin-poin penting pidato Megawati dalam perayaan sederhana HUT partainya, yang untuk kali pertama tidak dihadiri Presiden Joko Widodo.

Menteri-menteri ingin diundang

Di awal pidatonya, Mega menyapa beberapa tamu undangan menteri yang bukan kader partainya. Mereka di antaranya Menkeu Sri Mulyani, Menparekraf Sandiaga Uno, hingga Menteri ESDM Arifin Tasrif. Termasuk Wapres Ma’ruf Amin yang menggantikan Jokowi.

“Para menteri yang hadir di sini, supaya Pak Ma’ruf tahu, mereka ingin diundang. Jadi saya undang,” ucap Megawati.

“Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan yang menjadi sahabat saya sejak lama. Lalu sebetulnya Pak Basuki Menteri PUPR ingin juga datang tapi dapat tugas karena hari ini, kemarin juga ada hajatan di Pakualaman,” kata dia lagi.

Singgung kasus Boyolali

Megawati turut menyinggung kasus pengeroyokan para simpatisan partainya oleh sejumlah prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah pada 30 Desember 2023 lalu. Dia prihatin terhadap kasus tersebut.

Mega heran anggota TNI tega menganiaya rakyat. Menurutnya, orang tua para anggota TNI itu juga rakyat.

“Lah, kok enak men yo, sampai bonyok gitu saya lihat yang dipukuli, lah kok mulut bisa sampe sini loh (gerakin tangan ke arah jidat), cocor, bengkak gitu,” ujarnya.

TNI-Polri diminta netral

Megawati pun mendesak TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjaga netralitas selama Pemilu 2024. Menurut dia, hal itu harus dilakukan oleh TNI-Polri agar demokrasi tidak mundur.

“Di tengah arus gelombang menjaga demokrasi itulah maka kepada TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjaga prinsip netralitas,” katanya.

PDIP besar bukan karena presiden

Megawati mengatakan partainya bisa berada di posisi saat ini bukan karena peran orang tertentu, termasuk presiden. Menurutnya, PDIP besar karena selalu bersama rakyat.

Putri Presiden RI Pertama Sukarno itu meminta agar kader tetap disiplin dan selalu terjun ke bawah bersama rakyat. Dia bahkan mengancam kader yang malas menemui rakyat tak akan dicalonkan baik di legislatif maupun eksekutif.

“51 tahun kita bisa menjadi begini bukan karena elite bukan karena presiden, bukan karena menteri. Tapi karena rakyat yang mendukung kita,” kata Mega.

Berita Terkait

Serahkan Bendera Merah Putih & Anakan Pohon, Ini Yang Disampaikan Dandim
Buka Puasa Bersama, Ketua SOKSI Maluku Sentuh Anak Yatim
“449 Tahun di Tengah Kesunyian” Refleksi HUT Kota Ambon dan Kontroversi Sejarah
Ini Yang Dilakukan Automax Ambon Car Style Di Bulan Ramadhan
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Beri Santunan untuk Yayasan Al Madinah Ambon
Cafe Ujung JMP Ambon Berbagi Makanan Berbuka Puasa, Levi: Ini Sudah Jadi Agenda Rutin Kita
Wagub: MIP Bakal Jadi Pusat Distribusi Logistik Indonesia Timur
Sita 2 Ton Lebih Sopi, Polresta Musnahkan 1745 Liter
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 16:22 WIT

Serahkan Bendera Merah Putih & Anakan Pohon, Ini Yang Disampaikan Dandim

Selasa, 25 Maret 2025 - 01:48 WIT

Buka Puasa Bersama, Ketua SOKSI Maluku Sentuh Anak Yatim

Senin, 24 Maret 2025 - 22:12 WIT

“449 Tahun di Tengah Kesunyian” Refleksi HUT Kota Ambon dan Kontroversi Sejarah

Minggu, 23 Maret 2025 - 09:47 WIT

Ini Yang Dilakukan Automax Ambon Car Style Di Bulan Ramadhan

Sabtu, 22 Maret 2025 - 00:35 WIT

Cafe Ujung JMP Ambon Berbagi Makanan Berbuka Puasa, Levi: Ini Sudah Jadi Agenda Rutin Kita

Berita Terbaru

Daerah

Buka Puasa Bersama, Ketua SOKSI Maluku Sentuh Anak Yatim

Selasa, 25 Mar 2025 - 01:48 WIT

Oplus_131072

Daerah

Ini Yang Dilakukan Automax Ambon Car Style Di Bulan Ramadhan

Minggu, 23 Mar 2025 - 09:47 WIT