SALAWAKU, Pimpinan wilayah pemuda Muhammadiyah Maluku menggelar Diskusi Publik Awal Tahun 2024 bertajub Pemuda Cerdas Pemilu Berkualitas dengan sub tema Membaca Iklim Politik Maluku di tahun Politik 2024, Sabtu (6/1/2024).
Hadir sebagai narasumber adalah, Komisioner Bawaslu Provinsi Maluku, Astuti Usman, Komisioner KPU Provinsi Maluku Engelberthus Dumatubun dan Peniliti sekaligus Pemerhati Politik Maluku, Fahrul Pattilouw.
Kegiatan diawali dengan pemantik yang dibawakan oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah, Muhammad Anshari.
Anshari kepada wartawan menyatakan, kegiatan yang diinisiasi pihaknya sebagai wujud komitmen membersamai penyelenggara dalam mengawal hajat Nasional Pemilihan Umum (Pemilu) Februari 2024 mendatang.
Dikatakan, keterlibatan pemuda dalam menjaga iklim demokrasi menjadi penentu capaian akhir sesuai harapan Pemilu Berkualitas di Maluku.
Sehingga menurutnya, fokus utama ditengah meningkatkan peran kaum muda dalam proses politik harus dimanfaatkan sebagai peluang dalam memberikan pengetahuan politik dalam membangun antusiasme dan kesadaran untuk ikutserta terlibat dalam proses pembangunan negara.
“Salah satu upaya untuk merealisasikan hal tersebut melalui pendidikan politik bagi generasi muda. Pendidikan politik menjadi perhatian serius bukan saja bagi pemerintah, melainkan juga bagi Pemuda Muhammadiyah. Itulah kemudian mengapa kami siang ini menyelenggarakan diskusi awal tahun ini,” akui Anshari.
Kendati demikian lanjut Anshari, gejolak keterlibatan anak muda dalam kontestasi politik nasional bisa dimaknai sebagai dampak baik dan buruk.
Salah satu dampak buruk akibat dari keterlibatan anak muda sebagai partisipasi politik adalah ketidakingintahuan (apatisme) mereka terhadap proses politik yang terjadi saat ini. Terlebih lagi pada tataran money politik yang menjadi virus dikalangan muda.
Akibatnya, banyak pemilih muda mengabaikan seluruh pelaksanaan politik yang diakibatkan dari tindakan penyelewengan tugas oleh para perumus kebijakan.
“Inilah yang harus menjadi perhatian utama terkhusus bagi pemerintah, penyelenggara dan partai politik untuk dapat menumbuhkan kembali kepercayaan anak-anak muda untuk berpartisipasi ke dalam dunia politik,” tegasnya.
Pantauan media ini, Astuti Usman, Komisoner Bawaslu Maluku memparkan peran dan tanggung jawab lembaga sesuai amanat undang-undang. Begitupun Anggota Komisioner KPU Maluku, Engelberthus Dumatubun.
Keduanya menyampaikan terimakasih kepada jajaran Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah karena ikut andil dalam mengawal Pemilu 2024 melalui kegiatan kegiatan partispatif.
Sementara Fahrul Pattilow analis politik Maluku mengklaim, Iklim Politik Maluku sejauh ini terkontrol dan namun tidak menutup kemungkinan adanya gejolak yang lahir dari lokalitas kedaerahan.
Untuk diketahui, kegiatan diikuti 58 peserta dari berbagai Organisasi Pemuda. Moderator dalam kegiatan tersebut adalah Muhammad Fahrul Kaisuku yang merupakan unsur Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku.
Kegiatan diakhiri dengan penandatangan Komitmen bersama Deklarasi Tolak Money Politic dan HOAX untuk Pemilu Bersih, Jujur dan Adil. (NN)