Para Pembuat Masalah tapi Didaulat Jadi Duta – Terkejut dan heran, dua kata yang muncul di benak masyarakat di indonesia ketika pemerintah memutuskan untuk mengangkat pelaku pelanggar etika dan hukum menjadi seorang duta di bidang yang ia langgar. Berikut Para Pembuat Masalah tapi Didaulat Jadi Duta
1. Shafiq Pontoh
Baru-baru ini kabar serupa datang dari pakar sosial media , Shafiq Pontoh.beliau mengatakan, pemuda di Kota Ambon tidak melek sosial media, baik facebook, twitter, Instagram, dan Line. Bahkan mendengar nama twitter saja, pemuda Ambon masih cukup awam.
Dari pernyataan tersebut akhirnya pegiat media sosial Shafiq Pontoh dikecam netizen di Ambon. Pasalnya, Shafiq menyebut orang muda Ambon tidak melek media sesuai temuan surveinya. hal ini membuatnya kembali meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai menyinggung warga Ambon kususnya, dan Maluku pada umumnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada perayaan ulang tahun Kota Ambon ke-443 sejumlah petugas pemerintahan hingga masyarakat umum menghadiri upacara yang berlangsung di Lapangan Merdeka pada Jumat (7/9/2018). Walikota Ambon Richard Louhenapessy pun memberikan sambutan serta membuka perayaan HUT itu dengan antusias.
Layaknya perayaan ulang tahun, yang berulang tahun pastilah diberikan hadiah. Di usia yang lebih dari empat abad itu, sebuah hadiah diberikan bagi kota yang geliat anak mudanya sedang meletup letup di linimasa itu. Yakni penganugerahan gelar duta media sosial (Medsos) kepada Syafiq Pontoh. Sedikit mundur ke awal Agustus 2018. Terjadi saling serang di linimasa oleh sebagian orang Maluku atas pernyataan Syafiq pada saluran televisi swasta.
2. Sonya Depari
Masih ingat dengan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Sonya Ekarina br Sembiring. Siswi SMA Methodist 1 Medan itu, mendadak tenar setelah aksi arogannya kepada polisi wanita ramai diberitakan dan ramai di media sosial. Aksi Sonya dinilai congkak usai mobil Honda Brio ditumpangi bersama enam temannya saat konvoi merayakan habis ujian di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore, dihentikan membentak seorang Polwan.
Siswi yang baru melakukan aksi corat-coret setelah UN itu disetop karena membuka pintu bagasi belakang. Tak terima mobilnya dihentikan, Sonya melawan. Dia membentak dan mengaku sebagai anak Deputi Pemberantasan badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari kepada Polwan itu. Namun pengakuan itu dibantah Irjen Arman Depari.
Kelakuan Sonya itu pun menuai kecaman hingga muncul sindiran netizen di media sosial. Tepat satu bulan berlalu, Sonya kembali ramai diberitakan. Bukan karena bikin masalah, tapi karena dia diangkat sebagai duta antinarkoba oleh Panitia Perayaan Pra-500 Tahun Reformasi Gereja-gereja.
3. Zaskia Gotik
Zaskia Gotik membuat geram banyak orang Indonesia karena candaan konyolnya tentang Pancasila. Namun anehnya, karena kasus tersebut, anggota DPR malah menggandeng Si Goyang Itik sebagai Duta Pancasila. Apa alasannya?
Zaskia Gotik ditugaskan sebagai Duta Pancasila setelah menghadiri acara talkshow Pancasila di Gedung Nusantara V, DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2016). Ketua Fraksi PKB MPR, Abdul Kadir Karding menjelaskan tentang alasan menjadikan Zaskia Gotik sebagai Duta Pancasila.
“Justru kita dorong untuk semangat mempelajari Pancasila. Lalu Zaskia sebagai pekerja seni bisa memberi contoh yang baik. Itu kan hikmah dari apa yang terjadi,” ujar Abdul Kadir, usai acara talkshow Pancasila. Abdul Kadir menilai, sebagai seorang selebritas apa yang dilakukan Zaskia Gotik akan lebih bisa dilihat oleh masyarakat. Hal ini akan membantu mengampanyekan ke masyarakat tentang Pancasila yang mulai dilupakan.
4. Dewi Persik
Artis dan pedangdut Dewi Perssik akan didaulat menjadi duta keselamatan berlalu lintas. Hal ini dibenarkan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Parraga. “Benar (Dewi akan dijadikan duta keselamatan berlalu lintas),” ujar Halim saat dihubungi, Senin (2/4/2018) malam. Foto Dewi pun terpampang di iklan Samsat Digital yang diluncurkan pada 25 Maret 2018.
Lebih rinci, Kasie STNK Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Bayu Pratama mengatakan, pada saat acara tersebut sebenarnya Dewi akan dikukuhkan sebagai duta keselamatan berlalu lintas. “Mbak Dewi mau dikukuhkan saat itu (peluncuran Samsat Digital). Tapi karena yang bersangkutan berhalangan jadi tidak sempat dikukuhkan,” ujar Bayu ketika dihubungi, Senin malam.
Ia mengatakan, pengukuhan Dewi ini tak ada hubungannya dengan perseteruan Dewi dengan petugas transjakarta beberapa bulan lalu karena terobos jalur transjakarta yang dilakukan Dewi dan suaminya, Angga Wijaya. “Bukan, tidak ada kaitannya dengan kasus transjakarta.
Hanya kebetulan saja yang bersangkutan bersedia untuk menjadi duta keselamatan berlalu lintas,” paparnya. Meski demikian saat ini polisi masih menunggu kesediaan Dewi untuk dikukuhkan. Polisi pun berencana menjadwalkan ulang acara pengukuhan tersebut.