Akademisi : Warga Maluku Tidak Gentar Terhadap Isu 22 Mei

Admin

- Penulis Berita

Sabtu, 2 Oktober 2021 - 09:36 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Akademisi : Warga Maluku Tidak Gentar Terhadap Isu 22 Mei – Akademisi Universitas Pattimura Ambon, Usman Thalib meyakini, suasana di Ambon maupun Maluku saat pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 22 Mei nanti, akan tenang dan aman-aman saja.

“Jakarta boleh ribut, namun saya meyakini Ambon (Maluku) tidak akan terjadi apa-apa,” ujar Usman, saat berbicara pada Silaturahmi Bacarita Ulama dan Cendekiawan Muslim Maluku, yang digelar Ambon Reconciliation and Mediation Center (ARMC) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, di Pacific Hotel, Kota Ambon, Maluku, Sabtu (18/5/2019).

Keyakinan Usman itu, menurut dia, karena faktor budaya yang mengikat hubungan orang basudara di Maluku, seperti Pela Gandong, masih bisa diharapkan berperan.

Termasuk keberadaan komunitas maupun organisasi-organisasi sosial lintas agama, lintas etnis dan lintas suku, lanjut Usman, yang juga bisa diharapkan menjadi benteng memperkokoh kohesi sosial di daerah ini.

Senada dengan Usman, pada kesempatan yang sama, Direktur ARMC IAIN Ambon, Abidin Wakano menyebutkan benteng kultur seperti Pela Gandong sangat lah penting artinya. Karena itu dia juga yakin dan berharap masyarakat di Maluku tidak terpengaruh isu pengerahan masa di 22 Mei nanti.

“Kalau benteng kultur kita seperti Pela Gandong tidak kuat, serta benteng nasionalisme kita tidak kuat, maka akan sangat membahayakan. Untung lah kita di Maluku belajar dari tragedi kemanusiaan yang panjang di daerah ini, sehingga tentu tidak ingat hal seperti itu terjadi lagu,” ujar Abidin kepada Gatra.com, di sela-sela acara.

Namun dia mengingatkan, di tengah-tengah pertarungan politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang luar biasa ini, ketakutannya adalah pendarahannya itu terjadi di ranah soal keagamaan.

Abidin menilai, kalau pun ada kekurangan di sana sini terkait proses Pilpres 2019 ini, jangan lah sampai menyelesaikan masalahnya dengan mendatangkan masalah baru yang lebih besar. “Ini saya kira hal yang penting sekali dalam kehidupan dinamika politik kebangsaan kita hari ini,” tandasnya.

Sebab pada akhirnya, kata Abidin, kita masyarakat berkelahi satu dengan yang lain, sementara di sisi yang lain, para politisi di sana, sementara cipika-cipiki (cium pipi kiri cium pipi kanan), di sisi yang lain.

“Dalam konteks politik kekuasaan, hampir tidak ada kawan abadi dan lawan abadi. Jangan sampai kemudian, kita hanya menjadi wayang-wayang politik yang dibentur-benturkan, yang kemudian meretakkan hubungan silaturahmi,” tuturnya.

Sejalan dengan Abidin, akademisi dari IAIN Ambon, Saidin Ernas menegaskan, yang paling dikuatirkan dari pola politik yang ada di Indonesia, memang seperti yang disampaikan rekannya, jangan sampai pertarungan di wilayah politik tapi darahnya muncrat di wilayah sosial keagamaan.

Saidin menambahkan, dia sering mengatakan, ada teori pelampung dalam politik. Percayalah model politik oligarki itu, tidak ada yang menang meninggalkan yang kalah, dan yang kalah juga akan diamankan. Karena kecenderungan yang menang ingin menjaga stabilitas politik.

“Kalau begitu yang kalah siapa? Jangan-jangan yang kalah kita-kita yang berkelahi di bawah sini. Dan itu sudah mulai terlihat. Elit politik yang tadinya berseberangan seperti mau perang malah sudah mulai berdekatan, berangkulan dan bermesraan,” paparnya.

Dan itu artinya, kata Saidin, yang menang sedang melempar pelampung kepada yang kalah, supaya yang kalah jangan tenggelam. Dengan begitu dia ikut menciptakan stabilitas bagi yang menang,” tuturnya.

Itu sebabnya, baik Usman Thalib, Abidin Wakano maupun Saidin Ernas mengajak masyarakat agar tidak ikut terprovokasi dengan isu yang mungkin saja dihembuskan pihak-pihak tidak bertanggungjawab, terkait aksi pada saat pengumuman hasil Pilpres 22 Mei nanti. (Source : Gatra)

Berita Terkait

Libatkan 7 Desa, Panwas Amalatu Sosialisasikan Partisipatif Masyarakat
Hadiri Muspimwil PKB, Ini Kata Widya Pratiwi
Gelar Rapimwil, PKB Siap Menangkan Murad-Michael
KNPI Apresiasi Kinerja Pj Wali Kota Tual
Permahi Desak PJ Gubernur Pecat Sabirin, Ini Penjelasan Pemprov
Kasat Binmas Polres SBB Ajak Warga Jaga Kamtibmas
LSM AKK Temui Kadis Dikbud Maluku
HUT ke-63, MI Berbagi Kasih ke Panti Asuhan
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 16:25 WIT

Libatkan 7 Desa, Panwas Amalatu Sosialisasikan Partisipatif Masyarakat

Minggu, 15 September 2024 - 22:06 WIT

Hadiri Muspimwil PKB, Ini Kata Widya Pratiwi

Minggu, 15 September 2024 - 21:30 WIT

Gelar Rapimwil, PKB Siap Menangkan Murad-Michael

Sabtu, 14 September 2024 - 13:37 WIT

KNPI Apresiasi Kinerja Pj Wali Kota Tual

Sabtu, 14 September 2024 - 01:45 WIT

Permahi Desak PJ Gubernur Pecat Sabirin, Ini Penjelasan Pemprov

Jumat, 13 September 2024 - 07:45 WIT

LSM AKK Temui Kadis Dikbud Maluku

Kamis, 12 September 2024 - 19:13 WIT

HUT ke-63, MI Berbagi Kasih ke Panti Asuhan

Kamis, 12 September 2024 - 17:01 WIT

Kemenpakeraf Tinjau Pameran UMKM Desa Wisata Laha

Berita Terbaru

Daerah

Hadiri Muspimwil PKB, Ini Kata Widya Pratiwi

Minggu, 15 Sep 2024 - 22:06 WIT

Daerah

Gelar Rapimwil, PKB Siap Menangkan Murad-Michael

Minggu, 15 Sep 2024 - 21:30 WIT

Daerah

KNPI Apresiasi Kinerja Pj Wali Kota Tual

Sabtu, 14 Sep 2024 - 13:37 WIT