Cegah Kepunahan, Kantor Bahasa Maluku Melakukan Revitalisasi Tiga Bahasa Daerah

- Kontributor

Minggu, 4 Desember 2022 - 15:47 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AMBON, SALAWAKU- Kantor bahasa Provinsi Maluku melakukan revitalisasi tiga bahasa daerah guna mencegah kepunahan bahasa. Tiga bahasa daerah yang direvitalisasi yaitu Maluku Tenggara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Tiga bahasa daerah yang direvitalisasi yakni Kabupaten Maluku Tenggara dengan bahasa Kei, Kabupaten Buru dengan bahasa Buru, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan bahasa Yamdena,” kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Syahril, di Ambon, Sabtu (3/12/2022).

Dia mengaku, jika Provinsi Maluku memiliki karakteristik model C, dengan ciri-ciri diantaranya, daya hidup bahasanya tergolong dal kategori mengalami kemunduran, terancam punah, atau kritis. Selain itu, jumlah penuturannya sedikit dan sebaran wilayah tuturnya terbatas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia mengatakan, jika implementasi yang diharapkan dari karakteristik model C ini merupakan suatu bentuk yang dapat diterapkan pada dua basis revitalisasi, yakni komunitas, dan keluarga atau individu.

Namun, Kantor Bahasa Provinsi Maluku, kata dia, dalam implementasi Revitalisasi Bahasa Daerah menerapkan pada basis sekolah.

“Adapun total sekolah yang merupakan target pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di tiga kabupaten adalah 98 sekolah,” kaa Syahril.

Ia menyatakan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Ke-17 yang bertajuk revitalisasi bahasa daerah pada 22 Februari 2022. Revitalisasi yang diusung Kemendikbudristek merupakan pendekatan baru untuk revitalisasi bahasa daerah di Indonesia, dimana tahun 2022 terdapat 39 bahasa daerah yang direvitalisasi di 13 provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Maluku.

Ia menjelaskan, dalam melaksanakan program revitalisasi, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, memperhatikan karakteristik daerah masing-masing dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan, seperti keluarga, guru, maestro, dan pegiat pelindung bahasa dan sastra daerah.

“Hal tersebut dilakukan agar revitalisasi bahasa yang dilakukan tepat sasaran, setidaknya ada tiga model revitalisasi yang masing-masing memiliki karakteristik dalam praktiknya, yakni model A, B, dan model C,” ujarnya.

 

 

 

Berita Terkait

Hadiri Upacara HUT Pattimura, Kapolresta Ambon Pimpin Langsung Pengamanan di Saparua
Ribuan Masyarakat Hadiri Pengukuhan dan Pelantikan Raja Negeri Pelauw, Ini Pesan Gubernur Maluku
Matasiri Menyambut Upu Latu Nusa Barakate Yang Baru
Ribuan Warga Dipastikan Hadiri Acara Pengukuhan Adat dan Pelantikan Raja Negeri Pelauw
Perayaan Idul Adha, Kapolresta Ambon Serahkan Hewan Kurban
Anggota DPR RI Tutup Festival “Ramadan Bikin Asik”
Remas Al-Hamid Waiheru Dalam Peringati Perayaan Maulid Dengan Berbagai Lomba
Warga RT 002/RW 017 Kompleks IAIN Ambon Rayakan Maulid Nabi SAW 1445 H
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 11:13 WIT

Ribuan Masyarakat Hadiri Pengukuhan dan Pelantikan Raja Negeri Pelauw, Ini Pesan Gubernur Maluku

Kamis, 6 Februari 2025 - 04:09 WIT

Matasiri Menyambut Upu Latu Nusa Barakate Yang Baru

Sabtu, 1 Februari 2025 - 08:52 WIT

Ribuan Warga Dipastikan Hadiri Acara Pengukuhan Adat dan Pelantikan Raja Negeri Pelauw

Senin, 17 Juni 2024 - 21:01 WIT

Perayaan Idul Adha, Kapolresta Ambon Serahkan Hewan Kurban

Senin, 25 Maret 2024 - 15:27 WIT

Anggota DPR RI Tutup Festival “Ramadan Bikin Asik”

Berita Terbaru

Daerah

Simak, Peralatan Canggih Zest Laundry Ambon

Senin, 19 Mei 2025 - 22:11 WIT

Daerah

Zest Laundry Telah Hadir di Ambon

Senin, 19 Mei 2025 - 22:05 WIT

Politik

Benhur: Kebijakan Pempus Harus Melihat Kondisi Maluku

Sabtu, 17 Mei 2025 - 15:01 WIT