Pembukaan KSM Tingkat Maluku dan Pencegahan Stunting Tahun 2022 di Aula Kemenag Maluku, Kamis (8/9/2022). Foto: Resi Sahubawa
Ambon, SALAWAKU – Dalam rangka penguatan dan pengembangan ilmu teknologi serta peningkatan mutu daya saing siswa madrasah. Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada tahun 2022 kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM).
KSM adalah sebuah ajang berkompetisi dalam bidang sains yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Bertujuan menjadi sarana maupun wahana bagi siswa madrasah untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang sains.
Kegiatan yang diikuti KSM tingkat satuan pendidikan, tingkat kabupaten/kota, provinsi tingkat nasional ini, akan menggunakan bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Hal ini merupakan sebuah bentuk persiapan kegiatan KSM di masa mendatang yang akan Go International, berkompetisi dengan beberapa negara sahabat.
Menindaklanjuti program kementerian diatas, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku menyelenggarakan KSM tingkat provinsi Tahun 2022 dan Pencegahan Stunting yang diinisiasi Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) – Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku, di Aula Kemenag Maluku, Kamis, (8/9/2022).
Kompetisi ini dibuka secara resmi oleh Bunda Literasi Provinsi Maluku, Hj. Widya Pratiwi Murad, dan diikuti KSM Kemenag Kota Ambon sebanyak 33 orang, Kota Tual 12 orang, Kabupaten Maluku Tengah 33 orang, Maluku Tenggara 31 orang, Seram Bagian Timur (SBT) 33 orang, Seram Bagian Barat (SBB) 33 orang, Kepulauan Aru 23 orang, Buru 33 orang dan Buru Selatan 33 orang.
Bunda Literasi Provinsi Maluku, Hj. Widya Pratiwi Murad, di kesempatan ini mengatakan, derasnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mulai menimbulkan rasa khawatir di kalangan masyarakat, terutama akses negatif yang muncul. Dan tidak dapat dipungkiri, sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Bunda Literasi Provinsi Maluku, Hj. Widya Pratiwi Murad
Menyikapi kondisi ini, sambung Widya, masyarakat mulai berpaling dan menaruh harapan besar terhadap madrasah. Sebab di mata masyarakat, madrasah dapat memberikan benteng bagi anak-anak. Madrasah dinilai tidak hanya membekali ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memberikan bekal ilmu agama. Indikator paling tampak dari kondisi tersebut adalah semakin besar minat orang tua menyekolahkan putra-putrinya di madrasah.
“Fakta ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola madrasah. Tantangan yang harus dijawab dengan langkah konkrit melalui proses pembelajaran, yang ditunjang dengan guru madrasah yang juga ditingkatkan kualitas SDM-nya. Saya juga merasa bertanggung jawab terhadap pendidikan di madrasah. Saya adalah bagian dari madrasah provinsi Maluku,” kata Widya.
Mengenai Stunting, Widya menjelaskan, hal ini dibutuhkan sosialisasi untuk mengurangi Stunting. Sebagai negara yang masuk dalam lima besar penderita Stunting di Asia Tenggara, pemerintah Indonesia telah fokus melakukan berbagai upaya, untuk mencegah dan mengurangi anak dengan kondisi Stunting.
“Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan harus diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik, jika dibiarkan tanpa penanganan, Stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang,” jelas Widya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, H. Yamin, menerangkan, sejak awal digelar pada tahun 2012, KSM merupakan ajang untuk membangun budaya kompetisi. Dan pada tahun 2018, Kementerian Agama mengelaborasi sains dengan konteks nilai-nilai Islam, sehingga KSM terintegrasi. Dengan begitu, lembaga pendidikan madrasah mampu berkontribusi dalam melahirkan lulusan yang berkarakter beradab dan berintegritas.
“Terselenggaranya KSM ini diharapkan mampu membentuk Madrasah sebagai pencetak kadar intelektual ilmuwan dan cendekiawan muslim yang profesional berintegritas berkarakter dan berakhlakul karimah,” harap Yamin
Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, H. Yamin
Sebagai informasi, mata lomba kompetisi jenjang Madrasah Ibtidaiyah adalah matematika terintegrasi IPA terintegrasi. Untuk mata lomba jenjang MTS adalah matematika terintegrasi, IPA /IPS terintegrasi. Sementara jenjang Madrasah Aliyah menerapkan mata lomba matematika terintegrasi, biologi terintegrasi, fisika terintegrasi, kimia terintegrasi, ekonomi terintegrasi dan geografi terintegrasi.
Selanjutnya, peserta KSM yang lulus pada tingkat provinsi akan mewakili Maluku di ajang KSM tingkat nasional, tanggal 10 hingga 14 Oktober Tahun 2022 di Jakarta, sedangkan peserta kegiatan pencegahan Stunting sebanyak 35 orang.
Pembukaan kompetisi dihadiri sejumlah pejabat Eselon III Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, sejumlah pimpinan Kanwil Kemenag Kabupaten/kota se-Maluku, jajaran LPDG – PSN Provinsi Maluku, para peserta kompetisi dan undangan lainnya. (***)