Ketua Dewan Adat Keerom: KPK Sudah Datang, Mari Kita Buka Diri

- Kontributor

Minggu, 6 November 2022 - 16:48 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AMBON, SALAWAKU- Kedatangan Tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Papua disambut positif tokoh masyarakat Papua. Tim yang dipimpin langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri itu diharapkan dapat mengungkap berbagai penyimpangan penggunaan uang rakyat yang melibatkan pejabat-pejabat daerah di Bumi Cenderawasih ini.

Harapan itu antara lain diungkapkan Ketua Dewan Adat Keerom, Servo Tuamis. Servo mengimbau agar tidak hanya Gubernur Papua Lukas Enembe yang membuka diri untuk diperiksa oleh KPK, tetapi masyarakat Papua juga harus membuka diri dan berani menyuarakan kebenaran.

Dengan cara itu, kata Servo, berbagai persoalan seputar penyaluran dan penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang selama ini dikeluhkan masyarakat kecil di kampung-kampung dapat diakhiri.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

‘’Kami orang Papua sampai hari ini kita ada miskin, uang (Otsus) yang Pemerintah bilang ada seribu triliun yang sudah turun itu di mana, itu uang besar… nah ini yang perlu KPK jeli melihat itu semua,’’ ungkap Servo di Arso, Sabtu (5/11/2022).

Dengan kedatangan KPK ke Papua, lanjut Servo, walaupun tujuan utamanya untuk memastikan berjalannya proses penegakan hukum terhadap Gubernur Lukas Enembe, namun bisa menjadi kesempatan yang baik bagi KPK untuk melihat dari dekat, apakah dana Otsus yang begitu besar yang sudah dikucurkan Pemerintah Pusat itu sebanding dengan hasil pembangunan yang secara nyata dinikmati masyarakat.

‘’KPK bisa periksa di Papua sini lebih dekat. Kita masyarakat tidak boleh gontok-gontokan tapi kita serahkan (ke KPK) dan menjaga kebersamaan, saling komunikasi kita berjalan baik,” kata Servo.

Servo juga mengungkapkan keheranannya mendengar rumah kediaman Lukas Enembe masih dijaga ketat oleh ratusan warga, padahal Lukas sudah membuka diri kepada KPK.

Menurutnya, Lukas sendiri yang mestinya memberikan imbauan kepada para simpatisannya itu untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Bila perlu, imbauan itu disampaikan melalui media massa secara luas agar masyarakat tahu bahwa Gubernur tidak lagi menghendaki rumahnya dijaga.

Berita Terkait

Polisi Periksa Puluhan Saksi Bentrok Antar Pemuda di Tial-Tulehu
Bentrok, Ka.Kanwil Ajak Warga Rumaloat, Masihulan, dan Sawai Jaga Keharmonisan
Beli Sabu dari Napi, Pria di Ambon Ditangkap
Masyarakat Adat Rohomoni Minta Hakim Bebaskan Raja
Polda Maluku Tangkap “Baret” , DPO Kasus Penganiayaan di Wakal
Hakim Kabulkan Sidang Pra Peradilan Lona Parinussa
Akademisi Fakultas Hukum Unpad Desak Pembebasan Mardani H. Maming
Praktisi Minta Kades Objektif Pesoalan Sengketa Lahan Di Desa Kelang Asaude
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 5 April 2025 - 21:10 WIT

Polisi Periksa Puluhan Saksi Bentrok Antar Pemuda di Tial-Tulehu

Kamis, 3 April 2025 - 19:45 WIT

Bentrok, Ka.Kanwil Ajak Warga Rumaloat, Masihulan, dan Sawai Jaga Keharmonisan

Sabtu, 18 Januari 2025 - 16:52 WIT

Beli Sabu dari Napi, Pria di Ambon Ditangkap

Selasa, 5 November 2024 - 09:45 WIT

Masyarakat Adat Rohomoni Minta Hakim Bebaskan Raja

Selasa, 29 Oktober 2024 - 23:04 WIT

Polda Maluku Tangkap “Baret” , DPO Kasus Penganiayaan di Wakal

Berita Terbaru

Daerah

Jelang HUT Swiss-Belhotel Ambon ke-15, Ini Yang Dilakukan

Sabtu, 26 Apr 2025 - 01:07 WIT

Pemerintahan

Kemenag Maluku Kembali Bantah Tudingan Badko Inspira Maluku

Jumat, 25 Apr 2025 - 18:56 WIT