Dukung Kemajuan Sikap Lukas Enembe, Warga Jayapura Imbau Simpatisan di Rumah Lukas Membubarkan Diri

- Kontributor

Selasa, 1 November 2022 - 11:11 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AMBON, SALAWAKU- Pengacara Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening menyatakan, Gubernur Papua Lukas Enembe telah menyatakan kesediaannya untuk diperiksa tim dokter Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaan akan dilaksanakan di rumah pribadi Enembe di Koya Tengah, Jayapura.

Stefanus juga mengatakan, keluarga dan para pendukung Lukas mendukung penuh upaya KPK dan tim dokter independent dari Ikatan DOkter Indonesia (IDI) untuk memeriksa Lukas di rumah kediamannya. Sebab, KPK dinilai telah menempuh upaya persuasive sehingga situasi pun menjadi kondusif.

Perkembangan ini membuat warga Jayapura gembira. Mereka mengapresi kesediaan Lukas itu. Salah satunya adalah Jordan Yapo warga Kampung Doyo, Sentani, Kabupaten Jayapura. Jordan menyebut keterbukaan sikap Lukas tersebut merupakan sebuah langkah maju yang patut diapresiasi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya mengapresiasi kaena Pak Lukas sudah membuka diri untuk diperiksa,” ungkap Jordan di sela-sela acara penutupan Festival Danau Sentani di Pantai Khalkote.

Kalau Lukas sudah membuka diri, lanjut Jordan, untuk apa lagi rumahnya dijaga ratusan orang. Ia meminta massa simpatisan Lukas yang selama ini menjaga dengan ketat rumah kediaman Lukas untuk membubarkan diri dan kembali ke aktivitas hariannya di kampungnya masing-masing.

“Karena Bapa Lukas sudah bersedia, masyarakat yang selama ini jaga rumah Pak Lukas di Koya, bubar sudah,” imbau Jordan.

Ia menilai, dengan perkembangan yang semakin baik ini, keberadaan ratusan warga di rumah kediaman Lukas Enembe justeru bisa memperkeruh situasi. Jalannya pemeriksaan bisa terhambat. Kalau terhambat, penyelesaian persoalan Lukas pun bisa tertunda.

Menurutnya, Lukas Enembe sendiri yang mesti bicara dengan para pendukungnya itu untuk meninggalkan rumah kediamannya.

“Kalau orang lain yang minta, belum tentu mereka mau, karena mereka datang ke Koya karena mereka hormat dan cinta kepada Pak Lukas,” tutur Jordan.

Berita Terkait

Beli Sabu dari Napi, Pria di Ambon Ditangkap
Masyarakat Adat Rohomoni Minta Hakim Bebaskan Raja
Polda Maluku Tangkap “Baret” , DPO Kasus Penganiayaan di Wakal
Hakim Kabulkan Sidang Pra Peradilan Lona Parinussa
Akademisi Fakultas Hukum Unpad Desak Pembebasan Mardani H. Maming
Praktisi Minta Kades Objektif Pesoalan Sengketa Lahan Di Desa Kelang Asaude
Polri Beri Apresiasi, SPN Polda Maluku Resmi Dinamai Gedung Faisal Heluth
4 Pejabat Pemprov di Periksa Terkait Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 16:52 WIT

Beli Sabu dari Napi, Pria di Ambon Ditangkap

Selasa, 5 November 2024 - 09:45 WIT

Masyarakat Adat Rohomoni Minta Hakim Bebaskan Raja

Selasa, 29 Oktober 2024 - 23:04 WIT

Polda Maluku Tangkap “Baret” , DPO Kasus Penganiayaan di Wakal

Selasa, 22 Oktober 2024 - 11:00 WIT

Hakim Kabulkan Sidang Pra Peradilan Lona Parinussa

Jumat, 18 Oktober 2024 - 21:12 WIT

Akademisi Fakultas Hukum Unpad Desak Pembebasan Mardani H. Maming

Berita Terbaru

Daerah

Buka Puasa Bersama, Ketua SOKSI Maluku Sentuh Anak Yatim

Selasa, 25 Mar 2025 - 01:48 WIT

Oplus_131072

Daerah

Ini Yang Dilakukan Automax Ambon Car Style Di Bulan Ramadhan

Minggu, 23 Mar 2025 - 09:47 WIT