SALAWAKU, Isu black Campaign yang beredar saat ini dengan iming-iming mendapatkan uang senilai Rp 300-600ribu per orang dengan ketentuan memilih calon anggota legiatif DPR RI Widya Pratiwi Murad (WPM) kian marak.
Warga yang mengatasnamakan tim sukses mulai mendatangi satu per satu warga dengan meminta sejumlah data termasuk KTP untuk memilih caleg dan diberikan uang tunai terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Maluku.
Ketua Tim Pemenangan WPM, Haerudin Tuarita membantah isu mengatasnamakan timsus WPM tersebut.
“Salah satunya yang kami dapati dan terdeteksi ada di belakang, ada dikawasan karang panjang, Batu gajah bahkan kabupaten lain, dengan motif yang sama yaitu ada orang yang mengaku sebagai timnya Widya Pratiwi mengetuk pintu rumah orang meminta KTP dengan imbalan akan diberikan 300-600 ribu rupiah. Tentu ini sangat merugikan bagi Widya Pratiwi,” tegasnya.
Menurutnya semua tahapan dan mekanisme terkait kampanye dan tahapan lainnya sudah dilakukan dengan baik oleh tim pemenangan caleg nomor urut 1 DPR RI dari PAN ini
“Yang mana kami dengan sepenuh hati menjalankan mekanisme semua yang ada di aturan. Itu kemarin juga mengakui bahwa memang tingkat masyarakat untuk berpartisipasi secara intelektual demokrasi itu masih belum merata antara kota-kota besar seperti di Ambon. Karena itu mengharapkan kepada penyelenggara kepada pihak kepolisian, Kejaksaan agar bisa mendeteksi masalah-masalah ini agar supaya jangan tidak terjadi di bawah. Sehingga orang-orang yang betul-betul bisa menyatakan pilihannya,” tegasnya.
Selama tahapan ini, caleg WPM sudah turun ke seluruh kabupaten kota di Maluku dan itu sudah dilakukan sejak tanggal 28 November sampai 4 Februari berarti sudah sekitar 667 hari pertama.
“Kalau tatap muka di samping acara temu yang kami temui walaupun kami di rumah itu hampir 500 kali artinya sudah kita milih dari yang sungguh-sungguh. Itu dibuktikan dengan kami menjangkau seluruh hampir seluruh kabupaten kota yang ada di Maluku sampai pada tingkat desa, kecamatan yang ada di hampir semua desa-desa di situ dari mulai Tanimbar, Maluku tenggara, kota Tual Kabupaten buru, Kabupaten Buru Selatan, Maluku Tengah, Kabupaten seram bagian barat, dan Kota Ambon sudah kami lalui,” jelasnya
Karena itu jika ada yang menyampaikan terkait tim meminta KTP dengan iming-iming memberikan sejumlah uang sangat tidak benar.
“Kepada pihak-pihak terkait minimal agar supaya bisa menyikapi masalah ini. Nanti kami juga menyurati, supaya kami juga bisa tenang dalam bekerja dengan baik. Tidak semua orang melakukan banyak. Yang menjadi itu harapan saja dari Widya Pratiwi sebagai salah satu caleg yang tentu kami sangat potensial untuk ada dalam empat kursi di DPR RI,” tandasnya lagi. (NN)