AMBON, SALAWAKU, Perhelatan politik 2024 untuk memilih pemimpin yang akan diusung rakyat Maluku untuk menduduki jabatan gubernur Maluku 2024 akan segera terlaksana dalam setahun ini atau beberapa bulan ke depan.
Kabar datang dari kalangan sipil maupun militer untuk memimpin Maluku 5 tahun mendatang dengan berbagai visi dan misi yang akan di tawarkan kepada segenap rakyat Maluku.
Said Latuconsina adalah salah satu putra terbaik Maluku yang berpangkat BRIGJEN MARINIR aktif dinilai oleh berbagai kalangan sebagai calon yang lebih tepat memimpin Maluku 5 tahun kedepan.
Sebagai seorang komandan Lantamal IX telah mengukir prestasi dalam memajukan kesatuan yang dipimpinnya dan sekarang waktunya mempersembahkan kemampuan yang dimilikinya kepada rakyat Maluku sebagai tanda komitmen untuk membangun Maluku agar dapat sejajar dengan propinsi propinsi lain di Indonesia.
Walaupun Said Latuconsina belum secara terbuka menyampaikan akan maju dalam pilkada 2024 tetapi pada dasarnya beliau siap jika masyarakat menginginkan hal itu, tentunya dengan konsekuensi harus menanggalkan status militer aktifnya untuk selanjutnya mencurahkan tenaga dan pikiran mengabdi membangun Maluku.
Dari percakapan dengan Said Latuconsina, terlihat beliau memahami arti sebuah tradisi bagi masyarakat Maluku.
”Kita sebagai anak adat, lahir dan besar ditengah masyarakat adat, sudah semestinya berkewajiban menjaga dan melestarikan adat, tradisi serta budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur. Kita menyadari bahwa diera keterbukaan informasi dan komunikasi saat ini, dampak modernisasi menyebabkan sebagian masyarakat kita mulai meninggalkan adat dan tradisi, mungkin dianggap sebagai sesuatu hal yang kuno atau keterbelakangan,” kata Said.
“Ini merupakan tanggung jawab kita semua untuk mengembalikan lagi adat tradisi leluhur kita. Beberapa daerah yang masih menerapkan tradisi tersebut perlu dijadikan sebagai acuan oleh daerah lain untuk menghidupkan kembali adat tradisi di negeri masing-masing. Maluku sejak jaman dahulu sudah dikenal orang sebagai negeri raja-raja, adat dan tradisi menyertainya,” sambung Said.
“Oleh karena itu, kami harus memposisikan Maluku sebagai propinsi yang punya kekhasan dibandingkan propinsi lain di Indonesia, yakni propinsi seribu negeri, propinsi para raja,” Inilah sepotong kalimat yang disampaikan Brigjen Said, saat diminta pendapatnya tentang keberadaan adat Maluku di masyarakat.
Pandangan lain yang disampaikan oleh Brigjen Said Latuconsina terkait dengan bagaimana mewujudkan kesejahteraan masyarakat Maluku. Beliau memberikan penjelasan, bahwa harus ada upaya konkrit dan kerja keras untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain harus sebanyak mungkin mendatangkan investor ke Maluku agar sumber daya alam yang dimiliki bisa dikelola secara maksimal sehingga menghasilkan nilai ekonomi kepada daerah dan masyarakat.
Begitupun dengan faktor tenaga kerja harus disiapkan baik secara kuantitas maupun kualitas, hasil produksi juga harus bisa diekspor langsung dari kota-kota di Maluku tentunya dengan konsekuensi harus disiapkan sarana prasarana penunjang seperti bandara dan pelabuhan, serta yang tidak kalah penting adalah faktor keamanan, ini menjadi poin utama karena tidak mungkin dunia usaha bisa berjalan lancar jika masih bermunculan konflik horisontal di masyarakat, sehingga perlu pemahaman, kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap hukum.
Pertumbuhan ekonomi akan memberikan dampak terhadap penurunan angka kemiskinan dan indeks pembangunan manusia meliputi tingkat pendidikan, kesehatan, maupun standar hidup kayak.
Sejauh ini, masyarakat menilai, Brigjen Said Latuconsina selama memimpin TNI AL di Maluku (Komandan Lantamal IX) telah banyak memperhatikan dan meluluskan anak putra Maluku menjadi prajurit TNI Angkatan Laut, sudah ratusan anak-anak maluku yang menjadi prajurit Angkatan Laut, ini bukan hal yang biasa karena selama ini tidak pernah terjadi di Maluku, di era kepeminpinan brigjen Latuconsina banyak orang tua yang menaruh harapan besar agar putra putrinya bisa bergabung menjadi prajurit TNI AL.
Mudah-mudahan jika sang Jenderal diberi kewenangan yang lebih, maka dapat memperhatikan masa depan anak-anak daerah. Pemimpin Maluku kedepan selain punya visi misi yang jelas untuk membangun daerah, juga harus memperhatikan Maluku sebagai negeri adat, negeri raja-raja, dan sosok seorang Brigjen Said Latuconsina dinilai sebagai anak adat yang dipundaknya masyarakat menaruh harapan untuk maju membangun maluku, masyarakat adat memberikan dukungan kepadanya.
Untuk diketahui, saat ini luas wilayah Provinsi Maluku 712.479 Km2 dengan luas daratan 54.185 km2 atau hanya 7,6 % dibandingkan luas lautan 658.294 km2 atau 92,4 hanya 7.6, serta potensi hasil laut Maluku yang berada di 3 zona mencapai 3,9 juta ton dengan nilai mencapai Rp 117 triliun, sudah selayaknya pemimpin Maluku kedepan harus orang yang memahami dan punya visi kelautan yang kuat juga memiliki akses dengan KKP dan TNI AL agar dapat mengamankan wilayah laut Maluku, serta pemanfaatan yang maksimal bagi pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sepatutnya Danlantamal IX Brigjen Said Latuconsina sebagai sosok yang tepat menjadi nakoda Maluku. (alb)
