Lebah Raksasa Asal Maluku Dilelang Sampai Ratusan Juta – Ditemukannya lebah raksasa Wallace atau dikenal dengan nama lebah pluto (Megachile pluto) di Provinsi Maluku Utara adalah oasis di tengah penurunan keanekaragaman jenis dan populasi serangga secara global.
Lebah Wallace tak hanya memiliki ukuran besar, dia juga memiliki beberapa karakteristik unik yang tidak dimiliki lebah lain. Berikut adalah 7 fakta menarik tentang lebah Wallace, si hitam dari Maluku Utara.
Sembunyi Hampir 40 Tahun, Lebah Terbesar di Dunia Akhirnya Ditemukan Kembali di Maluku Utara
Salah satu alasan kenapa lebah Wallace disebut raksasa dan terbesar di dunia, hal ini dikarena ukurannya yang jauh lebih besar dibanding lebah yang ada di Eropa.
Lebah Wallace betina panjangnya bisa mencapai empat sentimeter dan panjang lidah sampai tiga sentimeter. Dengan tubuh yang besar, bentangan sayap lebah Wallace bisa sampai enam sentimeter. Ukuran lebah betina Wallace jauh lebih besar dibanding lebah jantan yang ukurannya kurang dari tiga sentimeter atau hanya satu inci.
Berdasarkan catatan sejarah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) , lebah Wallace ditemukan pertama kali pada tahun 1859 oleh Alfred Russel Wallace.
Namun baru pada 1861 lebah ini dideskripsikan dan dinamai oleh Frederick Smith. Sejak saat itu, lebah Wallace hanya dijumpai dengan hitungan jari, yakni pada 1863, 1951, 1953, 1981, 1991, dan terakhir 2019.
Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Cahyo Rahmadi mangatakan, lebah Wallace memiliki nilai ekonomi tinggi. Menurut pemberitaan yang beredar, lebah Wallace pernah dilelang dan terjual dengan harga ratusan juta rupiah.