Ambon, Salawaku-Komentar menjatuhkan Rohalim Boy Sangadji tidak layak menjadi ketua DPD Golkar Maluku merupakan kata-kata yang direkayasa.
M. Basri Wasahua alias Moken yang merupakan simpatisan partai Golkar kepada wartawan mengaku, dirinya diseting dan diarahkan oleh Sekretaris DPD Golkar Maluku James Timisela dankader Partai Golkar Azis Mahulete pada tanggal 16 April 2025 di sebuah cafe di Kota Ambon.
Moken mengaku awalnya dirinya hanya diajak untuk berdiskusi terkait dengan PAW Anggota DPRD Maluku Almarhum Effendi Latuconsina sehingga sebagai orang awam dirinya hanya berkomentar sesuai dengan yang diketahuinya bahwa pemenang kedua adalah Azis Mahulette namun dalam percakapan diskusi itu, menyinggung soal jabatan ketua DPD Golkar sosok Boy Sangadji.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya tidak punya hak untuk berbicara terkait dengan pengurus DPD Golkar Maluku, tetapi ada dorongan dari sekretaris Golkar Maluku James Timisela dan Azis Mahulette dengan pergantian PAW Almarhum Raja Pelauw Effendi Latuconsina. Kemudian diarahkan lagi terkait Saudara Boy Sangadji tidak layak jadi ketua DPD Golkar Maluku, itu juga saya tidak punya hak untuk bicara itu juga. Jadi kata-katanya dan narasi itu juga tidak tahu narasi seperti apa karena saya didorong oleh mereka,” akui Moken.
Olehnya itu, terkait dengan pemberitaan itu sebagai pribadi meminta maaf kepada Boy Sangadji.
“Saya diajak disebuah tempat untuk ngopi dan diskusi sambil tukar pikiran sehingga muncul ide dan tanggapan di media sosial. Jadi saya minta maaf kepada Abang Boy. Saya selaku pribadi meminta maaf kepada beliau karena sejujurnya kata-katanya di rekayasa dan disuruh diskusi. Saya tidak menyangka untuk publikasi karena awalnya pembicaraan soal PAW karena saya orang awam dan saya tau pemenang kedua Azis Mahulete tetapi internal kedalam permasalahan dan lainnya itu saya tidak tahu menahu,” ulasnya lagi. (NN)