Ambon, SALAWAKU – Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku, H. Jamaludin, S.Ag tampil memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) Santo Yohanes Penginjil Ambon, Senin (6/9).
Kegiatan dengan sorotan tema “Peran Mahasiswa Katolik Dalam Menghidupkan Moderasi Beragama” turut dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina, Agustinus Arbol beserta pejabat esleon III lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Maluku dan seluruh civitas akademika STPAK Santo Yohanes Penginjil Ambon.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dihadapan para mahasiswa dan seluruh pengelola pendidikan tinggi itu, Kakanwil mengajak para mahasiswa menjadi agen perubahan moderasi beragama di Provinsi Maluku.
“Dalam catatan sejarah, mahasiswa menjadi agen perubahan, tampil aktif dalam gerakan reformasi yang merubah tatanan kehidupan perjalanan bangsa. Melalui momentum ini, saya mengajak para mahasiswa Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik Santo Yohanes Penginjil Ambon, untuk menjadi pelopor moderasi beragama ditengah gempuran perubahan,” harap H. Jamaludin, S.Ag dihadapan civitas akademika STPAK Santo Yohanes Penginjil Ambon.
Menurut Kakanwil, peran mahasiswa dalam menghidupi moderasi beragama yang diangkat menjadi tema utama pada kuliah umum ini, memiliki relevansi dengan kondisi masyarakat Indonesia terhususnya Maluku. Negeri ini dikenal sebagai wilayah multikultur, potensi keberagamaan ini, kerap menimbulkan persoalan pada harmonisasi kerukunan umat beragama.
“Ini yang kita khawatirkan, untuk itu pemahaman moderasi beragama perlu digeneralisasi dan dipahami. Tema hari ini sangat penting memiliki hubungan secara faktual dengan kondisi bangsa Indonesai,” kata Kakanwil

Pemerintah melalui Kementerian Agama menurut Kakanwil, saat ini sangat intens pada pembangunan kerukunan umat beragama di Indonesia. Program moderasi beragama dipandang penting, untuk itu dalam rencana strategi pembangunan nasional program moderasi beragama menjadi prioritas utama.
“Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan bangsa. Untuk itu, pemerintah akan terus mendorong keberagaman melalui program moderasi beragama menjadi kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik,” ujar Kakanwil
Dihadapan para mahasiswa, H. Jamaludin, S.Ag mengatakan secara spesifik terdapat tiga Penyanggah, pembangunan Kerukunan Umat Beragama yakni pemerintah, tokoh agama, dan budaya atau nilai-nilai kearifan lokal. Ketiga elemen ini harus bersinergi dengan baik, sama-sama saling menunjang, tidak bisa dipisahkan karena menjadi kunci utama membangun harmonisasi kerukunan umat beragama ditengah masyarakat.

Untuk diketahui, dalam momentum ini, Kakanwil juga memberikan Bantuan Paket Masker secara simbolis kepada Ketua STPAK Santo Yohanes Penginjil Ambon Andreas Sainyakit dan pemberian piagam penghargaan dari STPAK kepada Kakanwil. (humas)