Ambon, SALAWAKU – Ikatan Keluarga Besar (IKB) Hatuhaha Amarima dan Beinusa Amalatu menyerukan perdamaian konflik Negeri Pelauw, Dusun Ory dan Negeri Kariu.
IKB Hatuhaha terdiri dari Ketua Presidium IKB Hatuhaha yang juga Ketua Umum IKBK Latief Marasabessy, Anggota Presidium Matasiri yang juga Ketua Umum GMP Syahrudin Latuconsina, Presidium Haturesi yang juga Ketua Umum Haturesi Rakanyawa Hendrik Noya, Presidium Samasuru Rusdi Karepesina, Presidium Mandalise yang juga Ketua Umum Ikkabamar Habib Amim sangadji serta Perwakilan Beinusa Amalatu Tuhaha yang diwakilkan kepada Kepala Pemuda Jeremias Kadayu.
Dalam keterangan rilis yang diterima media ini, Kamis (27/1/2022) mereka meminta agar warga Negeri Pelauw, Dusun Ory dan Negeri Kariuw tidak memperpanjang perselisihan yang terjadi, dan sebaliknya membangun perdamaian dan persaudaraan yang sejati.
“Kami mengajak masyarakat Negeri Pelauw, Dusun Ory dan Negeri Kariu agar percayakan penyelesaian pertikaian ini kepada aparat kepolisian dan TNI untuk menanganinya,” tandas Ketua IKB Hatuhaha Latief Marasabessy
Ketua GMP Syahrudin Latuconsina mengimbau agar warga Negeri Pelauw, Dusun Ory dan Negeri Kariu untuk dapat menahan diri dan tidak terpengaruh dengan isu-isu provokasi Hoax dan menghentikan konflik kekerasan karena hanya merugikan kedua belah pihak.
“Konflik yang terjadi jangan sampai digiring ke persoalan SARA karena itu hanya kesalahpahaman terkait batas ulayat. Mari kita ciptakan perdamaian,” ujar Latuconsina
Dirinya meminta pemerintah, TNI/Polri, tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk ikut berperan membangun dialog dan komunikasi dalam penyelesaian sengketa yang terjadi, sekaligus mengajak masyarakat untuk bersatu dan hidup damai dalam persaudaraan sejati.
Ketua Umum Ikabamar Habib Amim Sangadji meminta agar masalah ini tidak melebar ke daerah lain, karena itu masyarakat harus dapat meningkatkan kewaspadaan dan tidak terpengaruh dengan isu provokasi yang dihembuskan pihak-pihak tidak bertanggungjawab.
“Saya harap konflik di Pulau Haruku dapat segera dilokalisir, dan tidak meluas. Semua pihak harus bisa menahan diri, tidak memperkeruh situasi, dan menyerahkan pada pihak keamanan,” tandasnya. (RS)