Ambon, SALAWAKU – Umat Buddha di Provinsi Maluku diajak menjadi agen kerukunan, serta memberi contoh tauladan kerukunan kepada umat dan masyarakat.
Pasalnya, Provinsi Maluku merupakan laboratoriumnya kerukunan, oleh karena itu, semangat kerukunan umat beragama harus terus dipelihara dan ditingkatkan agar Maluku benar-benar menjadi barometer dan contoh bagi daerah lain.
Hal ini disampaikan Kakanwil Kemenag Provinsi Malulu H. Jamaludin Bugis, S.Ag dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt. Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Maluku M. Yasir Rumadaul pada kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Buddha Kota Ambon di Golden Palace Hotel, Minggu (28/2).
Kegiatan yang diselenggarakan Bimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Maluku dengan tema” Tingkatkan Toleransi Untuk Kerukunan Umat Beragama” turut dihadiri Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Maluku Sariyono, dan Tokoh Agama Buddha.
Dijelaskan, pembinaan atau dialog kerukunan perlu dilakukan terus-menerus dalam rangka menciptakan kerukunan yang sejati. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama bersama tokoh agama dan kelompok masyarakat akan bahu membahu menciptakan kondisi aman, nyaman, damai, rukun dan harmonis dalam kehidupan beragama di masyarakat.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Indonesia saat ini sedang giat melakukan pembangunan diberbagai bidang, maka kerukunan umat beragama menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia kegiatan Bahrur Rohim dalam laporannya mengatakan, maksud dilaksanakannya kegiatan ini sebagai upaya menjaga dan memelihara kerukunan umat Buddha.
“Tujuannya adalah untuk merumuskan kesepahaman moderasi beragama intern umat Buddha serta meningkatkan harmonisasi intern umat Buddha,” katanya
Adapun narasumber yakni Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Maluku, Direktur Ambon Reconciliaton and Mediation Center (ARMC) dan Ketua Walubi Provinsi Maluku. (RS)