‘Aisyiyah Provinsi Maluku Gelar Bimbingan Perkawinan Bagi Keluarga Balita

PP 'Aisyiyah Gelar Bimbingan Perkawinan Bagi Keluarga B

Ambon, SALAWAKU – ‘Aisyiyah Provinsi Maluku menggelar kegiatan Bimbingan Perkawinan Keluarga Balita Perempuan Mengaji Berbasis Komunitas di Pantai Nitang Haha, Desa Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (14/11).

Kegiatan yang dilakukan atas Kerjasama  ‘Aisyiyah Provinsi Maluku dan Kanwil Kemenag Provinsi Maluku diikuti oleh 15 pasangan suami istri dengan total 30 orang.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Maluku Dra. Aisa Manilet, M.Ag dalam sambutannya saat membuka kegiatan  mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program atas kerjasama PP ‘Aisyiyah dengan Kementerian Agama untuk melakukan pembinaan bagi keluarga balita.

“Selain pembinaan bagi keluarga balita, juga ada program pembinaan pra menikah, semua ini dilakukan karena beranjak dari kondisi problematika masyarakat di masa pandemi Covid-19 seperti perceraian dan juga perkumpulan muda-mudi,” kata Manilet

Dikatakan, dalam perkawinan terdapat beberapa prinsip perkawinan yakni tujuan perkawinan, perkawinan yang sah diakui oleh agama dan pemerintah, prinsip perkawinan, perkawinan tidak boleh putus, serta hak dan kewajiban orang tua.

“Saya berharap kepada 15 pasangan yang mengikuti kegiatan ini dapat bertahan dan menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah Warahmah,” pungkasnya

Sebelumnya, Plt. Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Maluku dalam sambutannya mewakili Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sangat baik dalam rangka membina umat dan menjaga keluarga yang Sakinah Mawaddah Warahmah.

“Olehnya itu pesan Kakanwil bahwa, organisasi ‘Aisyiyah maupun organisasi lain dalam rangka membina umat harus didukung dan menyatu, karena juga ikut dalam membantu pemerintah dalam membina umat,” kata Plt.

Pada kesempatan tersebut, Plt. juga berpesan agar setiap muslim bisa mengambil hikmah dari petikan di penghujung Surat Al Ashr yaitu watawa saubil haq watawa saubil sabr. Yakni kebenaran dan kesabaran adalah dua hal yang tidak boleh dipisahkan satu sama lain.

“Selain itu, selalu mengingat kehidupan di akhirat dengan cara selalu sholat, berpegang teguh kepada Alqur’an dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, jangan sampai kita terlena dengan kehidupan diniawi misalnya seperti lebih menggunakan Smartphone daripada membuka atau membaca Alqur’an,” ucap Plt. (RS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *