Pasca Gempa 6,5 SR, Sejumlah PNS Tak Berani Masuk Kantor – Setelah diguncang gempa berkekuatan 6,5 Scala Richter pada Kamis (26/09/2019) pukul 06.46 WIB (08.45 WIT), membuat sejumlah warga Kota Ambon, Provinsi Provinsi Maluku, ketakutan.
Akibat gempa susulan itu, banyak warga yang memilih tidak beraktivitas. Mereka memilih berjaga-jaga meski belum tidur sejak gempa pertama, Sebab masih terjadi gempa susulan di sana.
Sementara sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) tak berani masuk ke dalam gedung. “Kami tidak berani masuk karena gedung Kantor Gubernur Maluku retak-retak. Mungkin khawatir terjadi apa-apa, jadi memilih di luar gedung aja,” ujar salah satu PNS Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
Sebelumnya gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang wilayah Maluku pada Kamis (26/9), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter gempa terjadi pada 40 km timur laut Ambon – Maluku dengan kedalaman 10 km. BMKG merilis tidak adanya potensi tsunami.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi dirasakan di wilayah Ambon dan Kairatu pada skala intensitas V MMI, di Paso II-III MMI dan Banda II MMI. BMKG merilis bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan melalui data yang didapat BMKG menjelaskan ada gempa susulan yang terjadi pada Minggu (29/9). Dalam rentan satu hari kemarin, jumlah gempa susulan mencapai 686 kali.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang-Ambon Sunardi, magnitudo gempa-gempa susulan itu rata-rata 3 sampai 4. Hanya ada satu gempa susulan yang magnitudonya 5,6.
“BNPB mengimbau warga selalu waspada terhadap gempa-gempa susulan dan tidak terpancing dengan informasi palsu yang dapat menimbulkan kepanikan maupun ketakutan. Pastikan informasi resmi, seperti yang bersumber dari pemerintah daerah setempat dan BMKG,” pesan Agus dalam rilis BNPB.
Agus menerangkan usai gempa Ambon itu, BPBD setempat telah menyosialisasikan kepada warga untuk tetap tenang. (Source : CNN)