SALAWAKU, Meski berada di balik jeruji besi tidak membatasi semangat, kreatifitas dan karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandar Lampung yang dikomandai oleh Saiful Sahri.
Kali ini Hasil olahan kelapa merupakan Karya tangan Narapidana (Napi) pada
Lapas Kelas I Bandar Lampung yang saat ini dikomandai oleh Saiful Sahri masuk pasar Amerika.
Mantan Kepala Devisi Pemasyarakatan (KadivPas) Kemenkumham Maluku, Saiful Sahri ini terus memberikan terobosan demi terobosan hasil karya WBP.
Tercatat sebanyak 1200 pic hasil olahan kelapa atau setara dengan jumlah uang Rp 370 juta dengan tujuan negara Amerika serikat ini merupakan ekspor perdana bekerja sama dengan PT. Agri Lestari Nusantara (ALN).
Karya Napi binaan Mantan Kalapas Kelas IIA Ambon yang berupa Olahan sabut kelapa jenis peneduh ( Coco Coir Shade ) ini sudah diekspor perdana ke Amerika, sejak Senin (8/1/2024).
Pelepasan ekspor oleh Kalapas, didampingi para staf dipusatkan di pabrik PT. Agri Lestari Nusantara dan dihadiri Direktur/CEO Cepy Mangkubumi, Kabag Produksi dan Mutu, serta karyawan dari PT. ALN sendiri.
Dalam rilisnya, Rabu (10/1/2024) semalam menjelaskan, sebanyak 1200 pic yang diekspor atau setara dengan jumlah uang 370 juta dengan tujuan negara Amerika serikat .
“Mengatakan setelah 2 minggu lebih warga binaan melakukan pelatihan dan perjanjian kerjasama antara Lapas kelas 1 Bandar Lampung dengan PT Agri Lestari Nusantara untuk pemenuhan pasar ekspor negara tujuan Amerika serikat, dengan berbagai produk hasil kerajinan dari sabut kelapa. Ini hasil kerajinan tangan dari para warga binaan tersebut telah memenuhi target internasional dan kita menjadi kebanggaan,” tandas Kalapas.
Mantan Kalapas Kelas IIB Piru yang pernah menjadi lapas percontohan juga menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu skill untuk memberdayakan warga binaan agar mereka ketika keluar nanti sudah memiliki skill dan siap di dunia kerja.
Sementara itu direct manager PT Agri Lestari Nusantara, Cepy Mangkubumi menjelaskan untuk target awal kualitas dan kualitas produk yang dihasilkan warga binaan sudah sesuai dengan target perusahaan.
“Sudah sesuai target perusahan tinggal kita buatkan target baru yang lebih tinggi agar produk yang kita ekspor semakin banyak dia menambahkan kreativitas warga binaan cukup tinggi dan dari sisi hasilnya juga menunjukkan telah berhasil memenuhi target perusahaan,” ungkap Mangkubumi. (NN)