Menu

Mode Gelap
Deformasi Batuan, Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 di Laut Banda Terobosan Baru, Pj. Bupati Malteng Berkantor di Setiap Kecamatan Selama Tiga Hari AGP Beri Penghargaan Umroh Nelayan Prestasi di Tual Ini Langkah Sahubawa Perangi Stunting di Maluku Tengah Sahubawa Silaturahmi dengan KPN dan Kepsek Se-Kecamatan Salahutu

Politik · 2 Okt 2021 09:36 WIT ·

Presiden Tanzania : Tes Sample Non Manusia, Kambing dan Pepaya Positif Covid-19


Presiden Tanzania : Tes Sample Non Manusia, Kambing dan Pepaya Positif Covid-19 Perbesar

Keakuratan alat tes Covid-19 yang digunakan di Tanzania dipertanyakan presiden karena kambing dan pepaya dinyatakan positif penyakit ini.

Presiden John Magfuli mengatakan alat tes itu mengalami kesalahan teknis.Dikutip dari Sky News, dia mengatakan alat-alat ini merupakan impor dari luar negeri.

Presiden meyakini melonjaknya kasus tersebut karena alat tes yang tidak akurat. Sebab ada beberapa sampel non-manusia yang dinyatakan positif corona. Beberapa waktu lalu presiden meminta pihak berwenang untuk menguji coba alat-alat tes corona.

Menurutnya orang-orang yang bertanggungjawab menguji alat ini menggunakan sejumlah sampel non-manusia, meliputi kambing, pepaya, dan domba. Namun mereka memalsukan identitasnya dengan menulis usia dan nama manusia.

Sampel lalu diserahkan ke laboratorium Tanzania untuk diuji Covid-19.Pada pekerja di laboratorium tersebut tidak tahu sampel apa yang mereka uji itu. Presiden Magfuli mengatakan, adanya hasil dari sampel non manusia menandakan alat tes memberikan hasil positif meski tidak mengandung virus.

“Saya selalu mengutarakan kecurigaan saya tentang bagaimana laboratorium nasional kami melakukan kasus Covid-19,” katanya di sebuah acara di Chato di Tanzania barat laut.

“Ada sesuatu yang terjadi. Saya katakan sebelumnya kita seharusnya tidak menerima bahwa setiap bantuan dimaksudkan untuk kebaikan bagi bangsa ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa kit harus diselidiki.

Tanzania telah mencatat 480 kasus COVID-19 dan 17 kematian pada Minggu lalu.

Namun tidak seperti pemerintahan negara Afrika lainnya, pemerintahan Tanzania lamban dalam memberikan solusi untuk warganya.

Alih-alih mempercepat langkah untuk menangani wabah, Magufuli justru meminta warganya untuk berdoa agar virus menghilang dan tetap membuka rumah ibadah.

Magufuli kini menaruh kepercayaan pada obat herbal yang dipromosikan Presiden Madagaskar.

Kendati demikian, rekomendasi ini juga belum teruji ilmiah secara internasional.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa tidak ada bukti kemanjuran.

“Aku sedang berkomunikasi dengan Madagaskar,” katanya.

“Mereka sudah mendapat obat. Kami akan mengirim penerbangan ke sana dan obat-obatan itu akan dibawa ke negara itu sehingga orang-orang Tanzania juga bisa mendapat manfaat,” katanya.

Infeksi dan kematian Covid-19 yang dilaporkan di seluruh Afrika relatif rendah dibandingkan dengan Eropa, AS, dan sebagian Asia meskipun benua ini memiliki tingkat pengujian yang sangat rendah.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Seng Gampang Main di Stadion Matawaru

23 Agustus 2023 - 20:28 WIT

Dukungan ke Jenderal Said Latuconsina Semakin Deras sebagai Cagub Maluku

5 Agustus 2023 - 22:14 WIT

Dukungan ke Jenderal Said Latuconsina Semakin Deras sebagai Cagub Maluku

Sebagai Anak Adat, Danlantamal IX Brigjen Said Latuconsina Berpeluang Pimpin Maluku

21 Juli 2023 - 00:07 WIT

Komisi IX DPR RI soroti kerusakan bangunan RSUP Leimena Ambon

14 Juli 2023 - 21:57 WIT

Komisi IX DPR RI soroti kerusakan bangunan RSUP Leimena Ambon

Memilih Pemimpin dengan Penuh Jiwa Besar bukan Atas Kepentingan Pribadi ataupun Golongan

13 Juli 2023 - 19:18 WIT

BPJS Kesehatan & Provider Layanan Kesehatan JKN Komit Galakan Transformasi Mutu Layanan

28 Juni 2023 - 22:41 WIT

Trending di Pemerintahan