Pasar Mardika akan Dibongkar Pekan Depan, Ribuan Kios Telah Disiapkan – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Jhon Slarmanat mengatakan, pembongkaran pasar mardika akan dilakukan pada tanggal 10 Juni 2021 dan proses penertiban para pedagang akan berlangsung pada tanggal 8 Juni, melibatkan tim terpadu yakni TNI-Polri, Satpol PP serta beberapa Dinas terkait.
Pemberitahuan kepada ribuan pedagang yang masih menempati lokasi pasar mardika menurut Slarmanat, telah dilakukan baik secara tertulis maupun berupa sosialisasi. Dan sebelum penertiban, ditanggal 4 Juni masih akan dilakukan pemberitahuan ketiga, dengan harapan para pedagang melakukan relokasi secara mandiri sesuai undian yang diterima.
Mengingat ribuan kios telah disiapkan Disperindag bagi pedagang di tiga pasar relokasi. Slarmanat merincikan, sebanyak 336 pedagang akan menempati kios di Pasar Apung, Mardika, sementara di Pasar Ole-Ole, Tantui, ditempati 123 pedagang dan Pasar Transit Passo yang diperuntukan bagi pedagang sembako akan ditempati oleh 970 pedagang.
“Skenario relokasi pedagang telah diatur Disperindag Kota Ambon sebagai Leading Sector. Data para pedagang yang direlokasi akan menjadi database untuk nantinya dilakukan penataan secara baik, usai pasar Mardika dibangun,” kata Jhon Slarmanat.
Slarmanat mengaku, telah melakukan pertemuan dengan pengurus ikatan pedagang yang menempati gedung putih dan hasilnya, mereka sangat mendukung program pemerintah dalam merevitalisasi pasar Mardika.
“Kita sudah minta agar para pedagang dalam gedung menjadi pionir untuk relokasi dan mereka sangat bersedia,” jelasnya.
Slarmanat berharap, program pemerintah dalam merevitalisasi pasar mardika berjalan lancar demi kepentingan masyarakat khususnya para pedagang. Mengingat lokasi pasar yang berada di kawasan strategis tepatnya di pusat Kota Ambon itu, saat ini terlihat semrawut, tidak lagi memiliki daya tampung yang cukup, kumuh, dan menimbulkan kemacetan.
“Kita tahu bahwa masalah di pasar itu sangat kompleksitas. Namun diharapkan jangan sampai ada yang memprovokasi, sehingga program pemerintah itu terhambat, hanya karena satu atau dua kelompok yang mencoba untuk menghalang-halangi. Kita harapkan jangan ada, namun semuanya harus mendukung,” harap Slarmanat. (Source : RRI)