Menu

Mode Gelap
Deformasi Batuan, Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 di Laut Banda Terobosan Baru, Pj. Bupati Malteng Berkantor di Setiap Kecamatan Selama Tiga Hari AGP Beri Penghargaan Umroh Nelayan Prestasi di Tual Ini Langkah Sahubawa Perangi Stunting di Maluku Tengah Sahubawa Silaturahmi dengan KPN dan Kepsek Se-Kecamatan Salahutu

Politik · 2 Okt 2021 09:36 WIT ·

BKKBN : Peserta KB Menurun, Potensi kehamilan Capai 500.000


BKKBN : Peserta KB Menurun, Potensi kehamilan  Capai 500.000 Perbesar

BKKBN : Peserta KB Menurun, Potensi kehamilan Capai 500.000

BKKBN : Peserta KB Menurun, Potensi kehamilan Capai 500.000  – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa ada penurunan peserta program keluarga berencana (KB) aktif pada April 2020.

Setiap bulannya Hasto menyebut ada peningkatan peserta KB aktif. Namun, lantaran pandemi Covid-19, ada beberapa alasan menurunnya peserta KB.

Pertama, kekhawatiran yang akhirnya membuat pasangan mengurungkan diri untuk mendatangi fasilitas kesehatan guna mengikuti program KB. Kemudian adanya pembatasan penerimaan pasien dan jam buka di fasilitas kesehatan, klinik, atau bidan terkait aturan physical distancing selama masa pandemi.

Bulan April terjadi penurunan peserta atau akseptor aktif 10% dibanding bulan sebelumnya. April tercatat ada sekitar 26 juta peserta KB aktif, dimana bulan Maret 36 juta akseptor.

“KB aktif per bulan 36 juta, April turun banyak. Penurunan antar provinsi rata-rata 10%-15% dari akseptor sebelumnya,” jelas Hasto saat webinar ‘Urgensi Pelayanan KB Pada Masa New Normal’ Selasa (9/6).

Dari data tersebut, ia menghitung ada sekitar 10 juta pasangan tak menggunakan alat kontrasepsi pada masa pandemi. Dari total angka tersebut, sekitar 25% merupakan Pasangan Usia Subur (PUS) yang berusia 20 tahun-35 tahun atau sekitar 2,5 juta PUS.

“Bisa kita lihat kalau sampai putus suntik misal di bulan pertama kemungkinan 10% hamil, IUD putus maka bisa 15%, pil putus sebulan pertama 20% kemungkinan hamil,” jelasnya.

Dengan persentase kehamilan PUS diambil paling rendah yaitu 15%-20%, maka Hasto menyebut ada penambahan angka kehamilan sekitar 370.000 sampai 500.000.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Dwi Listyawardani menambahkan, pelayanan program KB harus tetap berjalan pada masa pandemi. Namun ia menekankan tetap pada penerapan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kita harus tetap melayani meski di masa saat ini. Kalau tidak, terjadilah hal yang dikhawatirkan, kehamilan tidak direncanakan, kelahiran dan lainnya yang di masa sulit ini akan makin sulit, beban sosial, ekonomi dan lainnya,” imbuh Dwi.

Karenanya, BKKBN gencar mengimbau pasangan untuk menunda hamil selama Covid-19 dengan tetap aktif mengikuti program KB. (Source :Kontan)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Seng Gampang Main di Stadion Matawaru

23 Agustus 2023 - 20:28 WIT

Dukungan ke Jenderal Said Latuconsina Semakin Deras sebagai Cagub Maluku

5 Agustus 2023 - 22:14 WIT

Dukungan ke Jenderal Said Latuconsina Semakin Deras sebagai Cagub Maluku

Sebagai Anak Adat, Danlantamal IX Brigjen Said Latuconsina Berpeluang Pimpin Maluku

21 Juli 2023 - 00:07 WIT

Komisi IX DPR RI soroti kerusakan bangunan RSUP Leimena Ambon

14 Juli 2023 - 21:57 WIT

Komisi IX DPR RI soroti kerusakan bangunan RSUP Leimena Ambon

Memilih Pemimpin dengan Penuh Jiwa Besar bukan Atas Kepentingan Pribadi ataupun Golongan

13 Juli 2023 - 19:18 WIT

BPJS Kesehatan & Provider Layanan Kesehatan JKN Komit Galakan Transformasi Mutu Layanan

28 Juni 2023 - 22:41 WIT

Trending di Pemerintahan