Menu

Mode Gelap
Deformasi Batuan, Penyebab Gempa Magnitudo 6,3 di Laut Banda Terobosan Baru, Pj. Bupati Malteng Berkantor di Setiap Kecamatan Selama Tiga Hari AGP Beri Penghargaan Umroh Nelayan Prestasi di Tual Ini Langkah Sahubawa Perangi Stunting di Maluku Tengah Sahubawa Silaturahmi dengan KPN dan Kepsek Se-Kecamatan Salahutu

Daerah · 20 Okt 2022 13:25 WIT ·

Perempuan Adat Yowenayosu Minta Pelayanan Publik di Papua Tetap Maksimal


Perempuan Adat Yowenayosu Minta Pelayanan Publik di Papua Tetap Maksimal Perbesar

AMBON, SALAWAKU– Kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini masih dinyatakan sakit oleh pihak kedokteran sehingga tidak bisa mengikuti pemeriksaan KPK dan juga berdampak pada pelayanan publik di provinsi Papua. Hal tersebut menuai berbagai respon dari sejumlah elemen masyarakat di Papua, tidak terkecuali respon dari perempuan adat Yowenayosu Papua.

Naema Yarisetouw Perempuan Adat Yowenayosu Papua mengatakan Pemerintah harus mempertimbangkan untuk mengganti Lukas Enembe dengan pejabat sementara agar semua hal yang menyangkut program pemerintah bisa berjalan lancar sampai kesehatan Lukas Enembe pulih kembali. “Masyarakat Papua mengeluhkan tidak maksimalnya pelayanan publik di Papua karena gubernurnya sakit dan diduga terlibat hukum serta wakilnya tidak ada karena meninggal dunia”, ujar Naema Yarisetouw di Kabupaten Jayapura, Rabu 19/10/2022.

Naema menjelaskan pejabat sementara yang ditunjuk pemerintah pusat dalam hal ini mendagri diharapkan nantinya dapat memaksimalkan pelayanan publik yang terhambat hingga ke kabupaten tingkat dua.

Sementara itu, pihaknya juga tidak setuju apabila Lukas Enembe diangkat sebagai kepala suku besar Papua karena setiap distrik atau kampung mempunyai kepala sukunya sendiri. Naema menduga ada kepentingan lain tentang kesalahan hukumnya sehingga pengangkatan Lukas Enembe dilakukan sepihak.

“Pelantikan kepala suku besar Papua seharusnya dilakukan oleh semua ondoafi di tanah Papua dan tidak bisa hanya perwakilan serta harus ada pesta besar untuk seluruh masyarakat Papua”, pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Naema Yarisetou menilai usulan kuasa hukumnya Lukas Enembe terkait pemeriksaan kliennya di lapangan terbuka adalah kesalahan.

“Seharusnya dilakukan di tempat tertentu yang telah dipersiapkan KPK, bukannya pemeriksaan di lapangan terbuka, yang wajib diikuti hukum negara yang berlaku, “ujar Perempuan Adat Yowenayosu.

Disisi lain terkait dengan masih adanya masyarakat yang berjaga di kediaman Lukas Enembe, Naema Yarisetouw menilai seharusnya mereka pulang karena sudah ada keluarganya yang menjaga Lukas.

Naema berharap Lukas Enembe bisa membuka diri dan bicara kebenaran.

“Masyarakat khawatir kasus Lukas Enembe dapat mengganggu stabilitas keamanan dan kedamaian di tanah Papua,” tutup Perempuan Adat Yowenayosu itu.

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

AGP Beri Penghargaan Umroh Nelayan Prestasi di Tual

19 September 2023 - 00:20 WIT

MT Ar-Rahman Bersama Warga Masyarakat Jembatan Dua, Suli Rayakan Tahun Baru Islam 1445 H

20 Juli 2023 - 11:17 WIT

Sinergi IPPMAP, Lantamal IX Ambon dan MCC Dalam Agenda Penanaman Cengkeh dan Sosialisasi Penerimaan Prajurit TNI-AL

10 Juli 2023 - 13:01 WIT

Polda Maluku Buat Khitanan Massal dan Operasi Bibir Sumbing Secara Gratis

22 Juni 2023 - 19:11 WIT

IDI Wilayah Maluku Gelar Hari Bakti Dokter Indonesia Ke-115 di Malra dan Kota Tual

20 Mei 2023 - 16:44 WIT

MMP Gelar Ramadhan Kareem

18 April 2023 - 23:29 WIT

Trending di Daerah