AMBON, SALAWAKU- Pemerintah kota (Pemkot) Ambon menggelar simulasi mekanisme tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Desa Batumerah Kota Ambon, Senin (19/9). Simulasi tersebut dilakukan untuk meminimalisir korban saat bencana terjadi.
Penjabat walikota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, dengan dilakukan simulasi bencana ini, dapat membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir dan tanah longsor yang sering terjadi saat musim hujan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata dia, kota Ambon rawan bencana karena berada pada tiga lempeng kulit bumi yakni Indo Australia, Eurasia dan Pasifik.
“Sehingga pertemuan tiga lembo itu bukan saja membentuk zona tumbuhan atau subduksi, yang menjadi sumber gempa lokal, tetapi sumber gempa yang berasal dari laut Banda,” kata Bodewin.
Selain itu, menurut dia, kondisi topografi yang sebagian besar terdiri dari perbukitan dan lereng terjal yang kemiringan lebih dari 20 persen, serta kondisi curah hujan sedang hingga lebat dapat mempengaruhi terjadinya bencana.
Bodewin meminta kepada masyarakat untuk tidak tinggal di lereng gunung dan bukit, agar mengantisipasi korban jiwa saat bencana.
“Kita mau lakukan adalah antisipasi untuk kedepan, jangan lagi ada yang bangun rumah di lereng bukit dan sungai,” kata Bodewin.
Dia menambahkan, jika Pemkot Ambon akan lebih selektif untuk mengeluarkan Ijin Mendirikan Bangunan pada masyarakat.